Rabu, 11 Mei 2011
Suap Sesmenpora ancam Masa Depan Demokrat
Kasus suap yang menyeret Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesemenpora) Wafid Muharram, Manajer Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Manajer PT Duta Griya Indah (DGI) M. El-Idris membuat Partai Demokrat sibuk. Kasus ini menjadi pertaruhan Partai Demokrat.
Isu suap Sesmenpora ini berbeda dengan isu-isu sebelumnya yang menerpa kader Partai Demokrat. Sebut saja isu yang sempat menerpa Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Jhonny Allen serta Wakil Ketua Umum Max Sopacua terkait dugaan kasus korupsi.
Kasus suap Sesmenpora ini benar-benar membuat sibuk Partai Demokrat. Hal ini terjadi setelah belakangan muncul nama Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin dan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Angelina Sondakh.
Sulit menampik wajah kepanikan dari para petinggi Partai Demokrat. Saat jumpa pers di Sekretariat Fraksi Partai Demokrat, Selasa (10/5/2011) yang dihadiri oleh Ketua DPP Partai Demokrat Benny Kabur Harman (Ketua Komisi Hukum DPR), Edi Ramli Sitanggang (anggota Komisi III DPR), Ruhut Poltak Sitompul (anggota Komisi III), serta M Nazaruddin (anggota Komisi III) yang disebut-sebut terkait dalam kasus suap Sesmenpora.
Satu orang yang sedianya hadir yakni Angelina Sondakh mangkir dalam jumpa pers tersebut. "Anggie masih jetleg, baru tiba dari Belanda," ujar Ruhut memberi alasan. Tidak ada informasi yang baru dari pernyataan dalam jumpa pers tersebut.
Seperti pernyataan sebelumnya, Partai Demokrat membantah keterlibatan kadernya dalam kasus suap tersebut. Partai Demokrat juga meminta agar KPK jangan segan-segan mengusut jika memang kadernya terlibat dalam kasus tersebut. "Kami meminta KPK melakukan proses hukum secara terbuka, obyektif, dan tidak merasa ewuh pakewuh jika ada kader PD yang ditengarai terlibat dalam kasus ini," ujar Benny K Harman.
Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin yang pertama kali muncul ke publik secara terbuka memang tampak tenang saat menggelar jumpa pers. Dia kembali menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan dengan Mindo Rosalina Manulang. "Saat ini kan katanya katanya. Biar fakta hukum yang bicara," katanya. Dalam jumpa pers tersebut Nazaruddin tidak dominan dalam menyampaikan pernyataannya.
Terkait isu yang yang menimpa Partai Demokrat, Benny K Harman menegarai ada upaya pihak lain mengadu domba internal partai. Dia menegaskan sampai saat ini internal Partai Demokrat solid. "Ada upaya invisible hand. Karena saat ini ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang beredar di masyarakat," ujar Benny.
Sementara anggota Komisi X Angelina Sondakh menegaskan dirinya tidak meminta jatah dari pelaksanaan proyek pembangunan wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan. "Saya tidak pernah memintah jatah komisi," tepisnya saat ditemui sesuai rapat internal Komisi X, Selasa (10/5/2011).
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan meyakini Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Anas Urbaningrum tidak menyimpang. "Cak Anas selalu mengingatkan kita tentang tingkah laku dan akhlaq dalam berpolitik," ujarnya.
Ramadhan yang dikenal sebagai orang dekat Andi Mallarangeng ini menepis jika perkara suap Sesmenpora yang membawa nama Bendahara Umum Partai Demokrat M Nasruddin mengarah upaya Kongres Luar Biasa (KLB). "KLB itu kemajon (terlalu maju). Pak SBY ga pernah ngomong soal KLB. Kalau ada duri, ya durinya dicabut, bukan diganti semua. Jadi proporsional saja," tegasnya.
Dewan Kehormatan Partai Demokrat sendiri telah bergerak. Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyebutkan pihaknya telah memanggil M Nazaruddin untuk mengklarifikasi terkait isu suap. "Nanti kita juga panggil Angelina soal isu yang sama," ujarnya.
Partai Demokrat memang harus segera bersikap terkait isu suap ini. Karena kemenangan SBY dalam Pemilu 2009 disumbang dengan citra pemerintahan SBY yang antikorupsi. Jika Partai Demokrat tidak bisa keluar dari lilitan persoalan suap Sesmenpora ini, pertaruhannya suara Partai Demokrat dalam Pemilu 2014 bakal anjlok.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar