a. Pengaertian dan Model E-Bisnis
e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasiteknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha
Model-model E-business
Terdapat dua model E-business, yaitu :
1. B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana
2. B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks
3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
b. Pengaruh-pengaruh E-Business atas proses Bisnis
Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
EDI:
– Meningkatkan tingkat akurasi
– Mengurangi biaya
c. INFRASTRUKTUR untuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
d. Kunci Keberhasilan E-bisnis
• Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
• Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
• Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
- Validitas, Integritas, dan Privasi
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik(e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
e. Penggambaran suatu kasus E-bisnis yang sukses
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik(e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Sumber : http://andrigundar.wordpress.com/2010/12/04/model-model-e-business/
http://datakuliah.blogspot.com/2010/01/infrastruktur-untuk-e-business-dan.html
Senin, 21 November 2011
Kamis, 03 November 2011
Laporan Keuangan Neraca
Tugas 2 (Laporan Keuangan Neraca)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c, 2l, 3, 15, 28 665.418.865 173.255.135
Penempatan jangka pendek 2c, 2l, 4, 28 29.744.584 37.208.979
Piutang usaha 2d, 5
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sejumlah Rp9.752.023 pada
tahun 2007 dan Rp8.672.131 pada tahun 2006 498.590.277 371.597.675
Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sejumlah Rp793.272 pada tahun 2007
dan Rp46.542 pada tahun 2006 2d 6.593.942 6.373.408
Persediaan 2f, 6 212.051.825 209.986.531
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2g, 7, 26c, 26f 43.984.526 21.554.413
Jumlah Aktiva Lancar 1.456.384.019 819.976.141
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 2e - 142.000
Aktiva pajak tangguhan 2p, 22 19.602.409 14.109.321
Penyertaan dalam bentuk saham 2h, 8 - 155.400
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sejumlah Rp364.240.634 pada
tahun 2007dan Rp336.405.705 pada
tahun 2006 2i, 9 306.365.545 306.811.321
Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sejumlah Rp229.920.973 pada tahun 2007 dan
Rp189.404.952 pada tahun 2006 2b, 10 573.976.963 614.492.984
Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang 26f 166.857.931 43.121.693
Taksiran tagihan pajak penghasilan 136.389 2.103.796
Aktiva lain-lain 2i 7.400.347 6.965.557
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.074.339.584 987.902.072
JUMLAH AKTIVA 2.530.723.603 1.807.878.213
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan)
30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk 30 September 2006
2007 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang usaha
Pihak ketiga 2l, 11 155.624.590 157.319.933
Pihak hubungan istimewa 2e, 11, 25 204.857 570.817
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 12 14.168.930 2.147.447
Pihak hubungan istimewa 442.755 -
Biaya masih harus dibayar 13 45.668.205 10.393.824
Hutang pajak 14 61.606.453 42.337.581
Uang muka pelanggan 26d 4.333.846 12.425.501
Jumlah Kewajiban Lancar 282.049.636 225.195.103
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan 2o, 21 21.815.459 29.797.523
Hutang obligasi 2k, 15 995.480.430 422.780.398
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.017.295.889 452.577.921
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 (Rupiah penuh)
per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1.893.750.000 saham 16 473.437.500 473.437.500
Tambahan modal disetor 2j, 17 527.448.628 527.448.628
Opsi saham 2m, 24 26.307.227 17.447.852
Saldo laba 18
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000 4.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 199.184.723 107.771.209
Jumlah Ekuitas 1.231.378.078 1.130.105.189
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.530.723.603 1.807.878.213
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
PENDAPATAN BERSIH 2n, 2r, 19 947.096.732 916.042.921
BEBAN USAHA 2n, 20
Program dan siaran 26 460.333.694 536.764.547
Umum dan administrasi 9, 21, 24 224.609.813 221.583.676
Jumlah Beban Usaha 684.943.507 758.348.223
LABA USAHA 262.153.225 157.694.698
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga (20.988.722) (15.038.382)
Rugi (laba) selisih kurs - bersih 2l (5.750.176) 2.211.208
Beban bunga 15 58.776.765 44.315.104
Amortisasi goodwill 10 30.387.016 30.387.016
Lain-lain - bersih 7.088.195 9.255.116
Beban Lain-lain - Bersih 69.513.078 71.130.062
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 192.640.147 86.564.636
BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2p, 22
Periode berjalan 77.455.705 4 7.590.135
Tangguhan (4.920.453) (8.002.371)
Jumlah Beban Pajak 72.535.252 39.587.764
LABA BERSIH 120.104.895 46.976.872
LABA BERSIH PER SAHAM 2q, 23
Dasar (Rupiah penuh) 63,42 24,81
Dilusian (Rupiah penuh) 62,26 24,45
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Saldo Laba
Ditempatkan Telah Belum
dan Disetor Tambahan Ditentukan Ditentukan Jumlah
Catatan Penuh Modal Disetor Opsi Saham Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Saldo, 31 Desember 2005 (Diaudit) 4 73.437.500 527.448.628 11.800.352 2.000.000 1 57.794.337 1 .172.480.817
Penerbitan opsi saham karyawan 24 - - 5 .647.500 - - 5 .647.500
Pembentukan cadangan umum 18 - - - 2.000.000 (2.000.000) -
Dividen kas 18 - - - - (95.000.000) (95.000.000)
Laba bersih Januari - September 2006 - - - - 4 6.976.872 4 6.976.872
Saldo, 30 September 2006 4 73.437.500 527.448.628 17.447.852 4.000.000 1 07.771.209 1 .130.105.189
Dividen kas 18 - - - - (15.150.000) (15.150.000)
Laba bersih Oktober - Desember 2006 - - - - 2 5.333.619 2 5.333.619
Saldo, 31 Desember 2006 (Diaudit) 4 73.437.500 527.448.628 17.447.852 4.000.000 1 17.954.828 1 .140.288.808
Penerbitan opsi saham karyawan 24 - - 8 .859.375 - - 8 .859.375
Pembentukan cadangan umum 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) -
Dividen kas 18 - - - - (37.875.000) (37.875.000)
Laba bersih Januari - September 2007 - - - - 1 20.104.895 1 20.104.895
Saldo, 30 September 2007 4 73.437.500 527.448.628 26.307.227 5.000.000 1 99.184.723 1 .231.378.078
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Smbilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 813.568.244 778.578.171
Penghasilan bunga 20.049.471 13.675.224
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (711.903.063) (515.269.840)
Pembayaran pajak penghasilan (57.825.785) (49.151.589)
Pembayaran beban keuangan (44.018.256) (44.319.316)
Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya 552.901 (92.522.963)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 20.423.512 90.989.687
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek 4 51.604.963 (37.208.979)
Hasil penjualan investasi 8 300.000 -
Hasil penjualan aktiva tetap 9 76.500 4 21.450
Pembayaran sewa jangka panjang 26f (102.527.516) -
Perolehan aktiva tetap 9 (21.471.638) (33.483.750)
Penempatan dana investasi 21 (5.183.653) (6.433.931)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (77.201.344) (76.705.210)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan bersih hasil penerbitan obligasi 15 573.562.299 -
Pembayaran dividen kas 18 (53.025.000) (95.000.000)
Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan)
untuk Aktivitas Pendanaan 520.537.299 (95.000.000)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 463.759.467 (80.715.523)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE (1 JANUARI) 201.659.398 253.970.658
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE (30 SEPTEMBER) 3 665.418.865 173.255.135
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
Pemberian opsi saham kepada karyawan (8.859.375) (5.647.500)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Surya Citra Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 29 Januari 1999
berdasarkan Akta Notaris Umar Saili, S.H., Notaris di Tangerang, No. 3 pada tanggal yang sama
dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan C-18033 HT.01.01.Th.99 tanggal 25 Oktober 1999
dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 tanggal 29 Januari 2002 Tambahan No. 997.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya mengenai
perubahan nama Perusahaan dari PT Cipta Aneka Selaras menjadi PT Surya Citra Media
berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-00124 HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 Januari 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara
No. 47 tanggal 11 Juni 2002 Tambahan No. 5690. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
Perusahaan dilakukan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris
di Jakarta, No. 164 tanggal 25 April 2003 mengenai perubahan komposisi pemegang saham.
Perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan dan diketahui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Laporan No. C-UM.02.01.8915
tanggal 14 Mei 2003.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha yang terkait dengan
jasa multimedia termasuk memproduksi program televisi lokal dan menjualnya kepada Anak
Perusahaan. Perusahaan berkedudukan di Grha SCTV, Lantai 5, Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav. 21, Jakarta 12930.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 2002.
b. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki satu anak perusahaan yaitu PT Surya Citra Televisi (“Anak Perusahaan”)
dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% atau sebesar 229.999.999 lembar saham.
Anak Perusahaan berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan
dengan siaran pertelevisian. Anak Perusahaan memulai kegiatan siaran nasionalnya pada tahun
1993 dan memiliki jumlah aktiva masing-masing sebesar Rp1.753 miliar dan Rp1.043 miliar pada
tanggal 30 September 2007 dan 2006.
Sampai dengan tanggal 30 September 2007, Anak Perusahaan telah membentuk cadangan
umum sebesar Rp9 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995
mengenai “Perseroan Terbatas”, Pasal 61 ayat 1.
c. Penawaran Surat Berharga
Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan
Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1422/PM/2002 pada tanggal 28 Juni
2002 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK, dahulu
BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 375 juta saham Perusahaan
kepada masyarakat, nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran
sebesar Rp1.100 (Rupiah penuh) per saham. Efektif tanggal 16 Juli 2002, saham Perusahaan
mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Penawaran Surat Berharga (lanjutan)
Penawaran Obligasi Anak Perusahaan
Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1327/PM/2003 pada tanggal 10 Juni
2003 dari Ketua BAPEPAM sehubungan dengan penawaran umum obligasi Anak Perusahaan
dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap”
(“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50 juta. Pada
tanggal 25 Juni 2003, obligasi tersebut telah diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya
pada tanggal 25 Juni 2008. Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif
tanggal 30 Juni 2003 (Catatan 15).
Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 pada tanggal 29 Juni
2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi Anak Perusahaan
dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap”
(“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, obligasi
tersebut telah diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tangal 10 Juli 2012.
Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif tanggal 11 Juli 2007 (Catatan
15).
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
adalah sebagai berikut:
30 September 2007 dan 2006
Komisaris Direksi
Herman Bernhard Fofo Sariaatmadja - Direktur Utama
Leopold Mantiri - Komisaris Utama Sumantri Slamet - Direktur
Segara Utama - Komisaris Independen
Agus Lasmono - Komisaris Independen
Glenn M. S. Yusuf - Komisaris
Penunjukan dewan komisaris dan direksi Perusahaan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 15 November 2005, yang hasilnya telah diaktakan
dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., No. 34 pada tanggal
yang sama.
Komposisi komite audit pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Ketua : - Segara Utama
Anggota : - Max Sumakno Budiarto
- Emmanuel Bambang Suyitno
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK mengenai Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan investasi yang menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan
setelah dikurangi amortisasi dengan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun
menggunakan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Surya Citra
Televisi, Anak Perusahaan, dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% atau sebesar
229.999.999 saham.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak
Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 20 tahun.
c. Setara Kas dan Penempatan Jangka Pendek
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan
diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun
diklasifikasikan sebagai “Penempatan Jangka Pendek”.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan terhadap kemungkinan
tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang
mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihakpihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f. Persediaan
Persediaan materi program dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan setelah
dikurangi amortisasi dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan materi program
ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi
program diamortisasi berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali
berdasarkan metode menurun, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada
penayangan kedua untuk program film, sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi
sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada
saat ditayangkan. Saldo persediaan yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah
berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir. Pada akhir periode, manajemen
melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi
program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk
penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha periode
berjalan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Biaya sewa jangka
panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aktiva tidak
lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan dalam akun
“Biaya Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” dalam aktiva lancar.
h. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan.
i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah
yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan instalasi 5 - 20
Peralatan studio dan penyiaran 15
Perabot dan peralatan kantor 4 - 8
Kendaraan 5 - 8
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aktiva tetap yang
bersangkutan pada saat aktiva telah selesai dan siap untuk digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba
atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah
ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aktiva Lain-lain” pada
neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah,
mana yang lebih pendek.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i. Aktiva Tetap (lanjutan)
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi
peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan
seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak
Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) atas semua aktivanya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan
laba rugi konsolidasi periode berjalan.
j. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada
masyarakat dicatat sebagai pengurang dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
k. Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai
pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah terakhir yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, kurs yang digunakan berdasarkan kurs tengah
transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2007 dan
30 September 2006 masing-masing sebesar:
2007 2006
AS$ 1 9.137,00 9.235,00
Euro 1 12.938,00 11.731,70
m. Kompensasi Berbasis Saham
Perusahaan menerapkan PSAK No. 53 tentang “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham” yang
mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada
karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode
pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar opsi saham pada tanggal
pemberian (grant date).
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari iklan diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang
diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”. Beban diakui pada saat
terjadinya.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi
Imbalan Kerja” yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja karyawan
berdasarkan pada peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undangundang
No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti,
beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected
Unit Credit”.
Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih
keuntungan dan kerugian aktuaris yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program
pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui
dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali
atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada
diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
p. Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dicatat atas beda temporer antara dasar komersial dan
pajak atas aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang,
seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat
pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan pada
saat nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan pajak diterima atau
apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan tersebut ditentukan.
q. Laba Per Saham (LPS)
LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi periode berjalan dengan jumlah ratarata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah
1.893.750.000 saham masing-masing untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September
2007 dan 2006.
LPS dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi periode berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan setelah
mempertimbangkan pengaruh semua saham yang berpotensi dilutif yang timbul dari pemberian
waran karyawan pada tanggal 11 Mei 2007, 2006, 2005, 2004 dan 2003. Jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar atas dasar dilusi setara dengan 1.929.140.650 saham pada 30
September 2007 dan 1.920.977.394 saham pada 30 September 2006 (Catatan 23).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r. Penggunaan estimasi
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan.
Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil
aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode
berjalan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS 2007 2006
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas 775.952 372.098
Bank
Rupiah
PT Bank Niaga, Tbk. 345.466.561 -
PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 100.525.770 -
PT Bank Central Asia, Tbk. 17.152.721 20.278.461
PT Bank Permata, Tbk. 3.933.567 10.285.320
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 1.311.542 835.934
PT Bank Lippo, Tbk. 22.764 86.500
PT ANZ Panin Bank 11.845 22.688
PT Bank DBS Indonesia 4.273 4.315
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 103.996
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta - 66.465
Dolar AS & Euro
PT Bank Central Asia, Tbk.
(AS$55.898,52 pada 2007 dan
AS$442,05 pada 2006) 510.745 4.082
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(AS$22.473,43 pada 2007 dan
AS$20.523,50 pada 2006) 205.340 189.535
PT ANZ Panin Bank
(AS$17.212,84 pada 2007 dan
AS$16.594,09 pada 2006) 157.274 153.246
PT Bank Permata, Tbk.
(AS$655,13 pada 2007 dan
AS$759,65 pada 2006) 5.986 7.015
PT Bank Central Asia, Tbk.
(EUR36.726,43 pada 2007 dan
EUR6.881,03 pada 2006) 475.167 80.726
Jumlah kas dan bank 470.559.507 32.490.381
Setara kas - deposito berjangka dan on call
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 67.874.389 14.000.000
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 43.554.222 39.700.000
PT Bank BTN 25.736.936 -
PT Bank Permata, Tbk. 10.107.245 21.100.000
PT ANZ Panin Bank - 19.156.823
PT Bank Mega, Tbk. - 13.500.000
PT Bank NISP, Tbk. - 5.296.400
PT Bank Niaga, Tbk. - 5.000.000
Dolar AS
PT ANZ Panin Bank
(AS$4.134.508,85 pada 2007 dan
AS$1.412.204,37 pada 2006) 37.777.007 13.041.707
PT Bank DBS Indonesia
(AS$1.073.608,33 pada 2007 dan
AS$1.031.569,51 pada 2006) 9.809.559 9.526.544
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (AS$48.000) - 443.280
Jumlah deposito berjangka dan on call 194.859.358 140.764.754
Jumlah Kas dan Setara Kas 665.418.865 173.255.135
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2007 2006
Rupiah 8,00% - 10,25% 10,00% - 13,00%
Dolar AS 4,25% – 5,25% 4,25% - 5,38%
Kas pada PT Bank Central Asia Tbk milik Anak Perusahaan dengan nomor rekening 253.300.4989
dijadikan sebagai jaminan fidusia untuk hutang obligasi (Catatan 15). Akan tetapi, Anak Perusahaan
dapat menggunakan dana dalam rekening tersebut untuk kegiatan usahanya. Pada tanggal
30 September 2007 dan 2006, saldo kas dalam rekening tersebut masing-masing berjumlah Rp16,59
miliar dan Rp18,57 miliar.
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank sebagai berikut:
2007 2006
Rupiah
PT. Bank Niaga Tbk. 27.396.375 -
PT. Bank Permata Tbk. - 17.000.000
PT. Bank Mega - 10.000.000
PT. Bank Danamon Tbk. - 3.000.000
Dolar AS
PT. Bank ANZ Panin
(AS$257.000 pada tahun 2007 dan
AS$780.614,91 pada tahun 2006) 2.348.209 7.208.979
Jumlah 29.744.584 37.208.979
Deposito berjangka tersebut memiliki jangka waktu 6 (enam) bulan dari tangal penempatan.
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut :
2007 2006
Rupiah 8,25% 11,25
Dolar AS 5,25% 5,25% - 5,375%
5. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
Pihak ketiga
2007 2006
__
PT Wira Pamungkas Pariwara 81.387.201 75.968.455
PT Int’l Matari Advertising 49.462.380 47.135.227
PT Optima Media Dinamika 40.979.355 22.779.894
PT Asia Media Network 27.799.200 -
PT Dentsu Indonesia Inter Admark 27.663.264 20.161.625
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
2007 2006
__
PT Asia Central Prisma Int. 24.290.960 -
PT Dwisapta Pratama 20.485.819 14.878.472
PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/
Star Reachers Indonesia 17.612.447 10.612.011
PT Fortune Indonesia Tbk 15.215.707 5.385.964
PT Initiatif Media Indonesia 13.926.892 5.406.509
PT Dian Mentari Pratama 13.297.256 11.224.321
PT Bintang Multi Mediathama 13.277.784 -
PT Tempo Promosi 13.127.347 15.925.529
PT Media Direction Indonesia 11.007.261 -
PT Hotlinetama Sarana Adv. 10.334.804 -
PT Quantum Pratama Media 10.233.670 10.141.736
PT Perada Swara Production 9.661.877 8.548.628
PT Armananta Eka Putra 8.584.356 8.282.161
PT Inter Aksi Cipta 7.240.853 3.940.640
PT Pelita Alembana 4.613.063 -
PT CS Media 4.373.248 -
PT Indonesia Media Exchange 4.296.328 -
PT Telekomuniaksi Selular 4.118.578 -
PT Nutrifood Indonesia 3.529.513 3.001.869
PT Activate Media Nusantara 2.900.812 27.756.875
PT Advatama Niaga 2.860.943 -
PT Nasa Advertising 2.450.360 -
PT Auvikomunikasi Mediapro 2.100.287 4.222.927
PT Inpurema Konsultama - 12.846.315
PT Bintang Medhiatama Indonesia - 6.870.683
PT Hotlinetama Sarana - 6.137.075
PT Cursor Media - 5.339.286
PT Esa Algisa - 5.057.711
PT Image Utama Raya - 3.903.574
PT Rama Perwira - 3.595.856
Lain-lain (di bawah Rp3 miliar) 61.510.735 41.146.463
__
Total 508.342.300 380.269.806
Penyisihan piutang ragu-ragu (9.752.023) (8.672.131 )
____
Jumlah 498.590.277 371.597.675
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2007 2006
Saldo awal periode 8.087.558 8.672.131
Penyisihan periode berjalan 1.664.465 -
Saldo 30 September 9.752.023 8.672.131
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2007 2006
Belum jatuh tempo 304.904.376 216.760.144
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 98.605.733 89.054.067
31 - 60 hari 45.909.162 48.538.486
61 - 90 hari 30.146.206 8.837.604
91 - 180 hari 21.171.094 8.000.648
Diatas 180 hari 7.605.729 9.078.857
Jumlah 508.342.300 380.269.806
Penyisihan piutang ragu-ragu (9.752.023) (8.672.131)
Bersih 498.590.277 371.597.675
Berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing akun piutang pada akhir periode,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang-piutang tersebut.
Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, piutang usaha Anak Perusahaan termasuk kas di bank
tertentu dan nilai wajar peralatan studio dan penyiaran dijaminkan secara fidusia atas hutang obligasi I
dengan jumlah tidak kurang dari Rp425 miliar (Catatan 9 dan 15).
Pada tanggal 30 September 2007, piutang usaha Anak Perusahaan, tanah dan bangunan, persediaan
barang berupa film, dan kendaraan-kendaraan bermotor dijaminkan secara fidusia atas hutang
obligasi II dengan jumlah tidak kurang dari Rp287,50 miliar (Catatan 9 dan 15).
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2007 2006
Materi program
Ulangan 129.562.125 95.555.175
Impor 63.636.081 79.645.734
Lokal 17.921.181 6.229.435
Dalam proses dan dalam perjalanan 260.880 27.585.581
Lain-lain 671.558 970.606
Jumlah 212.051.825 209.986.531
Biaya amortisasi materi program yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp437,24 miliar dan
Rp504,23 miliar untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
(Catatan 20).
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Pembayaran uang muka:
Rumah produksi 14.941.177 3.307.500
Karyawan 7.025.438 4.855.551
Pihak Ketiga 2.755.879 1.134.331
Materi program impor 2.217.740 657.108
Pemberitaan 1.230.710 2.502.040
Produksi sendiri 654.935 3.491.202
Lain-lain 94.438 4.500
Jumlah 28.920.317 15.952.232
Biaya dibayar di muka:
Sewa 7.320.959 3.666.721
Asuransi 2.131.005 408.691
Lain-lain 815.928 644.440
Jumlah 10.267.892 4.719.852
Pajak Pertambahan Nilai 4.796.317 882.329
________________ ________________
Jumlah 43.984.526 21.554.413
8. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Pada tahun 2006, akun ini merupakan penyertaan Anak Perusahaan dalam bentuk saham pada PT Radio Prapanca Buana Suara dengan jumlah sebesar Rp155,40 juta yang merupakan kepemilikan sebesar 8,40% dan dicatat berdasarkan metode biaya perolehan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dari PT Radio Prapanca Buana Suara yang
diadakan pada tanggal 20 Desember 2006, yang hasilnya telah diaktakan oleh Akta Notaris No. 3 dariNotaris Jansiman Purba, S.H., disetujui untuk mengalihkan seluruh kepemilikan saham Anak Perusahaan di PT Radio Prapanca Buana Suara kepada PT MNC Networks. Pada tanggal 19 Januari 2007, transaksi pengalihan saham tersebut telah direalisasi dengan harga sebesar Rp300 juta, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 19 Januari 2007 seperti yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Edwar, S.H., No. 2 pada tanggal yang sama.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2007
Saldo Awal
per 1 Januari 2007 per 30 September 2007
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir per 30 September 2007
Nilai Tercatat
Tanah 18.085.700 - - 1 8.085.700
Bangunan dan instalasi 38.843.989 1 56.940 - 3 9.000.929
Peralatan studio dan penyiaran 515.172.707 8.955.265 12.168.910 5 11.959.062
Perabot dan peralatan kantor 34.117.190 2.137.736 4.336 3 6.250.590
Kendaraan 38.734.457 10.588.115 999.202 4 8.323.370
Jumlah Nilai Tercatat 644.954.043 21.838.056 13.172.448 6 53.619.651
Aktiva dalam Penyelesaian:
Bangunan dan instalasi - 14.546.267 - 1 4.546.267
Peralatan penyiaran - 2.009.947 388.400 1 .621.547
Perabot dan peralatan kantor - 8 18.714 - 8 18.714
Jumlah Aktiva dalam Penyelesaian - 17.374.928 388.400 1 6.986.528
Jumlah Nilai Tercatat 644.954.043 39.212.984 13.560.848 6 70.606.179
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan instalasi 23.455.446 1.352.588 - 2 4.808.034
Peralatan studio dan penyiaran 271.325.090 20.425.533 10.398.000 2 81.352.623
Perabot dan peralatan kantor 28.143.395 2.143.685 - 3 0.287.079
Kendaraan 22.643.561 5.238.450 89.113 2 7.792.898
Jumlah Akumulasi Penyusutan 345.567.492 29.160.256 10.487.113 3 64.240.634
Nilai Buku Bersih 299.386.551 3 06.365.545
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2006
Saldo Awal per 1 Januari 2006 per 30 September 2006
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir per 30 September 2006
Nilai Tercatat
Tanah 1 8.085.700 - - 18.085.700
Bangunan dan instalasi 3 3.056.298 6 .140.724 353.033 38.843.989
Peralatan studio dan penyiaran 4 78.245.936 3 6.397.694 822.659 513.820.971
Perabot dan peralatan kantor 3 2.287.281 1 .912.201 161.771 34.037.711
Kendaraan 3 6.772.765 2 .911.800 1.255.910 38.428.655
Jumlah Nilai Tercatat 5 98.447.980 4 7.362.419 2.593.373 643.217.026
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan instalasi 4 .078.094 6 19.108 4.697.202 -
Peralatan penyiaran 1 4.371.687 2 .475.724 16.847.411 -
1 8.449.781 3 .094.832 21.544.613 -
Jumlah Nilai Tercatat 6 16.897.761 5 0.457.251 24.137.986 643.217.026
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan instalasi 2 1.736.762 1 .258.942 - 22.995.704
Peralatan studio dan penyiaran 2 42.885.309 2 1.516.010 45.797 264.355.522
Perabot dan peralatan kantor 2 4.973.865 2 .444.267 - 27.418.131
Kendaraan 1 7.841.883 4 .401.774 607.309 21.636.348
Jumlah Akumulasi Penyusutan 3 07.437.819 2 9.620.993 653.106 336.405.705
Nilai Buku Bersih 3 09.459.942 306.811.321
Penyusutan yang dibebankan pada usaha masing-masing berjumlah Rp29,16 miliar dan Rp29,62 miliar (Catatan 20) untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006. Aktiva tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut:
2007 2006
Hak Guna Bangunan (“HGB”) 111.375 m2 110.399 m2
Hak Milik (“HM”) 1.610 m2 3.216 m2
Girik 9.904 m2 9.904 m2
Jumlah 122.889 m2 123.519 m2
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2036. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Anak Perusahaan. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama Anak Perusahaan. Tanah seluas 80.264 m2 milik Anak Perusahaan merupakan tanah yang digunakan oleh Anak Perusahaan bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk proyek siaran televisi nasional (Catatan 26a).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 berdasarkan evaluasi atas kondisi aktiva pada tanggal-tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 September 2007, aktiva tetap (kecuali tanah dan aktiva dalam penyelesaian) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$35,70 juta dan Rp99,56 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Peralatan studio dan penyiaran milik Anak Perusahaan, ditambah dengan nilai piutang usaha dan kas pada bank tertentu, digunakan sebagai jaminan fidusia atas hutang obligasi I dengan nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp425 miliar (Catatan 15). Tanah, bangunan dan kendaraan bermotor ditambah dengan nilai piutang usaha dan persediaan berupa film digunakan sebagai jaminan fidusia atas hutang obligasi II dengan nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp287,50 miliar (Catatan 15).
10. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai buku Anak Perusahaan pada saat akuisisi sebagai berikut:
2007 2006
Goodwill 803.897.936 803.897.936
Akumulasi amortisasi
Saldo awal tahun 199.533.957 159.017.936
Amortisasi periode berjalan (Januari - September) 30.387.016 30.387.016
Akumulasi amortisasi 229.920.973 189.404.952
Bersih 573.976.963 614.492.984
11. HUTANG USAHA
Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian materi penyiaran dan peralatan stasiun pemancar dari:
2007 2006
Pihak ketiga:
PT Soraya Intercine Film 24.221.510 -
PT R.A. Socha Prada 21.375.000 11.605.000
PT Tripar Multivision Plus 19.780.000 14.860.000
PT MD Entertainment 17.836.152 13.605.000
PT Kharisma Starvision Plus 7.030.000 -
PT Shandika Widya Cinema 6.407.612 6.181.429
PT Nusantara Film 5.680.578 3.586.562
PT Shandiego Creative Media 5.250.000 -
PT Demi Gisela Citra Sinema 3.442.500 1.750.000
United Champ Assets, UK 3.220.793 3.284.215
PT Parkit Film 2.725.000 14.855.631
PT Cipta Imajinasi Disain 2.146.451 5.839.405
PT Rapi Film 75.000 14.195.000
PT Sinemart Indoensia - 5.995.000
Universal Studios International, B.V.,Belanda - 4.517.427
Televisia.,S.A.DEC.V.,Mexico - 4.057.051
PT Teguh Bhakti Mandiri - 2.541.250
Lain-lain (dibawah Rp3 miliar) 36.433.994 50.446.963
Total 155.624.590 157.319.933
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan)
Persentase dari
Jumlah Kewajiban
2007 2006 2007 2006
Pihak Hubungan Istimewa:
(Catatan 25)
PT Indika Siar Sarana 204.857 570.817 0,02% 0,08%
Jumlah Pihak Hubungan
Istimewa 204.857 570.817 0,02% 0,08%
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2007 2006
Belum jatuh tempo 61.032.662 36.328.393
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 35.992.334 45.924.657
31 - 60 hari 21.033.188 31.846.453
61 - 90 hari 12.134.706 14.309.700
91 - 180 hari 18.094.154 17.325.389
Diatas 180 hari 7.542.403 12.156.158
Jumlah 155.829.447 157.890.750
12. HUTANG LAIN-LAIN
Hutang lain-lain terdiri dari:
2007 2006
Pihak ketiga
Hutang sewa guna usaha 5.998.427 -
Karyawan 3.926.723 1.151.725
PT Manggala Gelora Perkasa 2.260.564 -
Lain-lain 1.983.216 995.722
14.168.930 2.147.447
Pihak Istimewa
Lain-lain 442.755 -
Jumlah 14.611.685 2.147.447
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
2007 2006
Beban bunga 18.399.618 3.246.528
Beban program 16.322.397 3.662.873
Premi asuransi 4.808.015 -
Beban promosi 2.451.462 -
Beban bagi hasil SMS ke pihak ketiga 1.537.372 1.318.986
Honorarium tenaga ahli 829.919 1.213.896
Listrik 361.246 375.197
Bonus 208.353 -
Lain-lain 749.823 576.344
Jumlah 45.668.205 10.393.824
14. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2007 2006
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2) 524.621 140.314
Pasal 21 3.217.355 4.640.017
Pasal 23 1.239.765 673.649
Pasal 25 5.190.801 -
Pasal 26 398.320 591.400
Pasal 29 24.926.616 11.315.675
Denda pajak - 3.037.007
Pajak Pertambahan Nilai 26.108.975 21.939.519
Jumlah 61.606.453 42.337.581
Perusahaan
Pada bulan Juni 2007, atas permohonan restitusi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun pajak 2006 sebesar Rp1,03 miliar, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas Pajak Penghasilan Badan. Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas PPh Badan tersebut.
Pada bulan Mei 2007, atas permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas PPN untuk masa Maret 2007 sebesar Rp2,78 miliar. Pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas PPN tersebut.
Pada bulan Maret 2007, Perusahaan menerima 6 (enam) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKP Nihil) atas pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak pertambahan nilai atas pemanfaatan jasa kena pajak tidak berwujud dari luar pabean, pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pasal 21, pasal 23 dan pasal 26 tahun 2005. Selain itu, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2005 sebesar Rp1,33 miliar. Pada tanggal 16 April 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas lebih bayar pajak tersebut.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Anak Perusahaan
Pada April 2007, Anak Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) atas Surat
Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, 23, 25, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) Jasa Luar Negeri, dan PPN Masa untuk tahun pajak 2002 yang seluruhnya
berjumlah Rp482 juta. Anak Perusahaan melunasi seluruh STP ini pada tanggal 8 Mei 2007. Hasil
ketetapan pajak tersebut telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam
laporan laba rugi tahun 2007
Pada Januari 2006, Anak Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 21, 23, 26, pajak pertambahan nilai
dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2002 yang seluruhnya
berjumlah Rp7,85 miliar (pokok Rp5,27 milliar dan denda Rp2,58 milliar). Anak Perusahaan setuju
dengan surat ketetapan tersebut dan membayar hutang pokok pajak tersebut pada bulan Februari
2006. Disamping itu, Anak Perusahaan mengajukan surat permohonan pengurangan denda kepada
Direktur Jenderal Pajak dan atas permohonan pengurangan denda tersebut, sebagian telah
dikabulkan oleh Direktur Jenderal Pajak, sehingga denda pajak yang terhutang menjadi Rp2,29 miliar,
dimana denda pajak sejumlah Rp439 juta telah dibayar pada bulan November 2006 dan sisa
kekurangan dari denda pajak telah dibayar seluruhnya pada bulan Januari 2007. Hasil ketetapan pajak
tersebut telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2006.
15. HUTANG OBLIGASI
2007 2006
Hutang obligasi Surya Citra Televisi I tahun 2003 424.058.889 422.780.398
Hutang obligasi Surya Citra Televisi II tahun 2007 571.421.541 -
Jumlah 995.480.430 422.780.398
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI I TAHUN 2003
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Anak Perusahaan, dengan PT Bank Niaga Tbk.
(“Bank Niaga”) sebagai wali amanat sebagai berikut:
2007 2006
Hutang pokok 425.000.000 425.000.000
Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi
dengan amortisasi (941.111) (2.219.602)
Bersih 424.058.889 422.780.398
Pada tanggal 10 Juni 2003, Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-
1327/PM/2003 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Anak Perusahaan untuk
melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003
Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari
pecahan Rp50 juta. Pada tanggal 25 Juni 2003, obligasi tersebut diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh
tempo seluruhnya pada tanggal 25 Juni 2008. Anak Perusahaan dapat membeli kembali obligasi
tersebut setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut dikenakan tingkat
bunga tetap sebesar 13,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada
tanggal 25 September 2003 sampai dengan tanggal 25 Juni 2008. Obligasi tersebut telah didaftarkan
di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 30 Juni 2003.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga sebagaimana dinyatakan
dengan Akta Notaris No. 135 tanggal 23 April 2003 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti
Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 14 tanggal 2 Juni 2003 oleh notaris yang sama,
Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, peralatan studio dan penyiaran tertentu dan kas
di PT Bank Central Asia Tbk dengan nomor rekening 253.300.4989 milik Anak Perusahaan dengan
nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp425 miliar. Akan tetapi, tidak ada pembatasan atas
penggunaan dana dalam rekening tersebut. Penjaminan ini dinyatakan dalam Pembebanan Jaminan
Secara Fidusia Atas Tagihan-tagihan seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 16 dan
Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas Peralatan Penyiaran seperti yang dinyatakan dengan Akta
Notaris No. 17 serta Pemberian Jaminan Secara Fidusia Atas Rekening Giro seperti yang dinyatakan
dengan Akta Notaris No. 18, seluruhnya tertanggal 2 Juni 2003. Semua akta tersebut telah diaktakan
oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H. Selain itu, Anak Perusahaan tidak
diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga, Anak Perusahaan harus
memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
- Penggabungan atau pengambilalihan usaha
- Perolehan pinjaman baru
- Penjaminan aktiva yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi
- Perubahan bidang usaha utama
- Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
- Pengajuan permohonan pailit
- Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Anak Perusahaan
Anak Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%
- Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 300%
- Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari
penawaran obligasi tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Pelunasan pinjaman bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah Rp172 miliar
2. Sisanya, sebesar enam puluh lima persen (65%) akan digunakan untuk menambah modal kerja
dan tiga puluh lima persen (35%) akan digunakan untuk memperoleh peralatan studio dan
penyiaran
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2007, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran obligasi seperti
yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut:
1. Pelunasan pinjaman bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah Rp170,93 miliar
2. Perolehan peralatan studio dan penyiaran sejumlah Rp86,21 miliar
3. Modal kerja Anak Perusahaan sejumlah Rp161,18 miliar
Pada tahun 2007 dan 2006, obligasi ini memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) dan idA-
(Single A Minus, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam laporannya masing-masing No. 333/PEFDir/
VI/2007 tanggal 12 Juni 2007 dan No. 331/PEF-Dir/VII/2005 tanggal 1 Juli 2005.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Anak Perusahaan yang diselenggarakan
pada tanggal 23 April 2007 sebagaimana telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 182 dari Aulia
Taufani S.H., sebagai pengganti Sutjipto S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Anak
Perusahaan menyetujui penerbitan Obligasi SCTV II Tahun 2007 dan menjaminkan asset Anak
Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi tersebut, setinggi-tingginya yaitu sebesar Rp600
miliar.
2007 2006
Hutang pokok 575.000.000 -
Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi
dengan amortisasi (3.578.459) -
Bersih 571.421.541 -
Pada tanggal 29 Juni 2007, Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-
3213/BL/2007 dari Ketua Bapepam-LK sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan
penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II dengan Tingkat Bunga
Tetap” dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, obligasi tersebut diterbitkan.
Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Anak Perusahaan dapat membeli
kembali obligasi tersebut setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut
dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan,
dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Obligasi tersebut telah
didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 11 Juli 2007.
Jaminan obligasi berupa aktiva tetap milik Anak Perusahaan yang akan diikat dengan Hak
Tanggungan, tagihan-tagihan inventori (film) dan/atau kendaraan-kendaraan Anak Perusahaan yang
diikat secara fidusia, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa mendatang, yang
keseluruhan nilai jaminannya minimal sebesar 50% (lima puluh persen) dari Pokok Obligasi, dengan
rincian sebagai berikut (nilai dalam rupiah penuh):
i. Tanah dan Bangunan senilai Rp142.254.015.000.
ii. Stok barang-barang persediaan/inventori (film) senilai Rp25.850.540.000.
iii. Kendaraan – kendaraan bermotor senilai Rp21.695.100.000.
iv. Piutang senilai Rp97.703.210.000.
Selain itu, Anak Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga, Anak Perusahaan harus
memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
- Penggabungan atau pengambilalihan usaha
- Perolehan pinjaman baru
- Penjaminan aktiva yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi
- Perubahan bidang usaha utama
- Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
- Pengajuan permohonan pailit
- Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Perusahaan
Anak Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%
- Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300%
- Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan)
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari
penawaran obligasi tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 74% (tujuh puluh empat persen) digunakan untuk pelunasan/refinancing seluruh Obligasi
Surya Citra Televisi I tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap
2. Sekitar 16% (enam belas persen) digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, antara lain:
a. Pembelian alat-alat untuk menunjang sarana produksi
b. Pembelian alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan (storage); dan
c. Pembelian alat-alat IT untuk menunjang System Media Ordering & Archiving, Billing dan
Accounting.
3. Sisanya sekitar 10% (sepuluh persen) digunakan untuk modal kerja
Sampai dengan 30 September 2007, akumulasi penggunaan hasil penjualan obligasi seperti yang
dilaporkan ke BAPEPAM adalah sebagai berikut:
1. Perolehan peralatan produksi, penyiaran dan IT sejumlah Rp21,69 miliar
2. Modal kerja Perusahaan sejumlah Rp46,16 miliar
Pada tahun 2007, obligasi ini memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan
peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam
laporannya No. 333/PEF-Dir/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007.
16. MODAL SAHAM
Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 berdasarkan
laporan dari PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
30 September 2007 dan 2006
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah
PT Abhimata Mediatama 1.490.247.500 78,69% 372.561.875
The Northern Trust Company S/A Northern 149.580.500 7,90 37.395.125
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5%) 253.922.000 13,41 63.480.500
Jumlah 1.893.750.000 100,00% 473.437.500
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Agio saham
Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana 226.424.500 226.424.500
Penawaran Umum Saham Perdana 318.750.000 318.750.000
Biaya emisi efek (24.263.247) (24.263.247)
Pelaksanaan Waran Karyawan Perdana (ESOP)
(Catatan 24) 6.537.375 6.537.375
Jumlah 527.448.628 527.448.628
18. SALDO LABA
Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 11 Juli 2007, Direksi memutuskan untuk
menyetujui pembagian dividen interim dari saldo laba untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2007 kepada para pemegang saham sebesar Rp37,88 miliar atau sebesar Rp20 (Rupiah
penuh) per lembar saham. Dividen kas tersebut telah dibayarkan pada tanggal 21 Agustus 2007.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2007,
yang telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 56 dari Notaris Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, pada
tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan dari saldo laba tahun 2006 sejumlah Rp1 miliar untuk memenuhi
ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995 mengenai “Perseroan Terbatas”, Pasal
61.
· Menetapkan dividen Interim yang telah dibagikan pada tanggal 5 Januari 2007 sebesar
Rp15,15 miliar atatu Rp8 (Rupiah penuh) per lembar saham sebagai Dividen Final
Perusahaan.
Dalam Keputusan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tanggal 10 November 2006,
Direksi Perusahaan memutuskan untuk menyetujui pembagian dividen kas interim sebesar Rp15,15
miliar atau sebesar Rp8 (Rupiah penuh) per saham dari laba bersih tahun 2006. Dividen kas tersebut
telah dibayarkan pada tanggal 5 Januari 2007.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 31 Mei 2006, yang
hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No.174 oleh Sutjipto S.H., pada tanggal yang sama,
pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan umum sejumlah Rp2 miliar dari saldo laba tahun 2005 untuk
memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”,
Pasal 61 ayat 1.
· Membagikan dividen kas sejumlah Rp63,41 miliar dari saldo laba tahun 2005, termasuk
dividen kas interim sejumlah Rp47,34 miliar yang sudah dibagikan kepada pemegang
saham, sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 15 November 2005.
· Membagikan dividen kas tambahan atas saldo laba sebesar Rp78,94 miliar, sehingga
jumlah dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham pada tahun 2006 adalah
sebesar Rp95 miliar atau sebesar Rp50,20 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas ini
telah dibayarkan pada tanggal 11 Juli 2006.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. SALDO LABA (lanjutan)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2005, yang
hasilnya telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 11 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti
Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan umum sejumlah Rp2 miliar dari saldo laba tahun 2004 untuk
memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”,
Pasal 61 ayat 1.
· Membagikan dividen kas sejumlah Rp66,28 miliar atau sebesar Rp35 (Rupiah penuh) per
saham dari saldo laba tahun 2004. Dividen kas ini telah dibayarkan pada tanggal 12 Juli
2005.
19. PENDAPATAN IKLAN BERSIH
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Pendapatan iklan 1.163.544.570 1.125.696.436
Pendapatan lain-lain 10.001.495 8.928.590
Dikurangi: potongan penjualan/komisi (226.449.333) (218.582.105)
Jumlah 947.096.732 916.042.921
Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih adalah
pendapatan dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp161,15 miliar atau 17,28% untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007. Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan
bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih adalah pendapatan dari PT Wira Pamungkas
Pariwara sebesar Rp 138,38 miliar atau 15,26% dan PT Initiatif Media Indonesia sebesar Rp 80,69
miliar atau 10,23% untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006.
Pelaporan segmen tidak dapat diterapkan terhadap Anak perusahaan karena pendapatan hanya
berasal dari penayangan iklan.
20. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari:
2007 2006
Program dan siaran:
Amortisasi materi program (Catatan 6) 437.236.728 504.233.907
Beban penyiaran (Catatan 26a) 8.701.456 11.860.840
Jasa satelit dan transmisi (Catatan 26b) 6.445.797 12.506.123
Lain-lain 7.949.713 8.163.677
Jumlah beban program dan siaran 460.333.694 536.764.547
Umum dan administrasi:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
(Catatan 21 dan 24) 142.752.805 132.410.026
Penyusutan (Catatan 9) 29.160.255 29.620.992
Sewa 11.791.539 12.620.387
Promosi 9.284.085 15.425.764
Perjalanan 4.586.723 3.969.980
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
2007 2006
Umum dan administrasi:
Perlengkapan kantor 4.219.398 3.557.059
Perbaikan dan pemeliharaan 3.529.762 4.377.076
Honorarium tenaga ahli 2.990.411 5.285.395
Komunikasi 2.944.374 3.397.665
Asuransi 2.722.132 2.988.222
Listrik 2.571.992 2.371.273
Donasi 2.042.486 2.147.069
Kendaraan 1.421.589 1.267.528
Lain-lain 4.592.262 2.145.240
Jumlah beban umum dan administrasi 224.609.813 221.583.676
Jumlah Beban Usaha 684.943.507 758.348.223
Pemasok dengan nilai pembelian lebih dari 10% dari jumlah pembelian adalah PT MD Entertainment
sebesar Rp165,15 miliar, PT R.A Socha Prada sebesar Rp51,31 miliar dan PT Tripar Multivision Plus
sebesar Rp47,33 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007
dan PT Tripar Multivision Plus sebesar Rp44,73 miliar dan PT MD Entertainment sebesar Rp42,25
miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006.
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan
peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan
mengakui kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi
2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”. Estimasi kewajiban atas imbalan paska kerja ditentukan
berdasarkan penilaian aktuaris pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang dilakukan masingmasing
oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, keduanya
aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 7 Februari 2007
(Perusahaan) dan 29 Januari 2007 (Anak Perusahaan) dan 1 Maret 2006 (Perusahaan dan Anak
Perusahaan).
Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga : 10,5% dan 13% per tahun pada tahun 2006 dan 2005
Tingkat kenaikan gaji : 9% dan 11% per tahun pada tahun 2006 dan 2005
Usia pensiun : 55 tahun
Pensiun dini/pengunduran diri : 10% sampai dengan usia 25 dan berkurang secara linear
sampai dengan 1% pada usia 45 dan setelahnya
Tingkat kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980
Tingkat cacat : 10% dari tingkat kematian
Metode penilaian : Metode Projected Unit Credit
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2007 2006
Beban jasa kini 4.554.093 4.473.423
Beban bunga 4.054.824 4.177.716
Amortisasi bersih tahun berjalan 313.805 313.803
Hasil aktiva program (2.243.748 ) (558.756 )
Jumlah beban 6.678.974 8.406.186
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2007 2006
Nilai kini kewajiban 54.528.664 46.198.169
Biaya jasa lalu yang belum diakui - non-vested (3.126.450 ) (3.685.134 )
Laba (rugi) aktuarial yang belum diakui (1.602.476 ) 2.690.689
Jumlah kewajiban 49.799.738 45.203.724
Nilai wajar aktiva program (27.984.279 ) (15.406.201 )
Kewajiban diakui di neraca 21.815.459 29.797.523
Mutasi estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir
pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Saldo awal tahun 24.204.100 29.245.691
Penyisihan periode berjalan 6.678.974 8.964.943
Pembayaran kepada karyawan (1.272.172 ) (1.979.180 )
Jumlah 29.610.902 36.231.454
Penambahan aktiva program (7.795.443 ) (6.433.931 )
Saldo akhir periode 21.815.459 29.797.523
Untuk mendanai kewajiban atas imbalan kerja karyawan, pada tanggal 19 Agustus 2005, Anak
Perusahaan telah membeli Polis Asuransi Jiwa dengan PT Prudential Life Insurance (“PLI”) dimana
Anak Perusahaan telah melakukan investasi dalam beberapa produk asuransi PLI dalam bentuk
managed fund atas nama Anak Perusahaan untuk menanggung kematian, kecelakaan, cacat dan
masa pensiun untuk seluruh karyawan tetap Anak Perusahaan dengan pertanggungan asuransi
sampai tahun 2065. Sesuai dengan jadwal pembayaran dari program asuransi tersebut, Anak
Perusahaan diharuskan untuk membayar angsuran tahunan yang dialokasikan atas premi asuransi
dan investasi dalam managed fund. Alokasi pembayaran angsuran untuk investasi (setelah dikurangi
dengan alokasi untuk biaya premi asuransi) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal
30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
2007 2006
Saldo awal tahun 20.188.836 8.972.270
Pembayaran asuransi 8.945.630 8.190.947
Alokasi untuk premi asuransi (1.150.187 ) (1.757.016 )
Alokasi untuk investasi 7.795.443 6.433.931
Saldo akhir 27.984.279 15.406.201
Pembayaran atas premi asuransi dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” dalam laporan laba
rugi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006.
22. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari:
2007 2006
Tahun berjalan – Anak Perusahaan
Atas laba periode barjalan 77.455.705 47.590.135
Ditangguhkan
Perusahaan (1.999.494) (3.213.924)
Anak Perusahaan (2.920.959) (4.788.447)
Jumlah (4.920.453) (8.002.371)
Bersih 72.535.252 39.587.764
Beban Pajak Tahun Berjalan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan
taksiran rugi fiskal untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan
2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 192.640.147 86.564.636
Ditambah (dikurangi):
Amortisasi goodwill 30.387.016 30.387.016
Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan (235.241.326) (126.360.812)
Rugi sebelum pajak penghasilan (12.214.163) (9.409.160)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
2007 2006
Beda temporer:
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan 339.124 304.579
Beda tetap:
Kesejahteraan karyawan 10.896.916 7.429.773
Penyusutan aktiva tetap 131.258 144.164
Sumbangan 13.250 18.000
Beban pajak 370.998 117.641
Jamuan dan representasi 34.799 108.024
Penghasilan bunga yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final (6.137.928) (9.121.518)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan (6.565.746) (10.408.497)
Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya (53.478.056) (39.569.595)
Koreksi atas kompensasi rugi fiskal berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2005 dan 2004 239.889 80.147
Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan (59.803.913) (49.897.945)
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada
tahun 2007 dan 2005, akumulasi rugi fiskal Perusahaan untuk tahun pajak 2005 dan 2004 dikoreksi
masing-masing sebesar Rp239,89 juta dan Rp80,15 juta dan ditetapkan menjadi sebesar Rp10,95
miliar untuk tahun Pajak 2005 dan Rp16,57 miliar untuk tahun Pajak 2004.
Pada tanggal 31 Oktober 2002, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak telah mengeluarkan Surat
Keputusan No. Kep 01.PU/WPJ.19/KP.0104/2002 yang mengizinkan Anak Perusahaan untuk
mengalokasikan keuntungan dari restrukturisasi pinjaman dengan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) pada tahun 2002 sebesar Rp85,43 miliar selama 5 (lima) tahun (2002 - 2006),
dimana besarnya pengakuan penghasilan yang dialokasikan setiap tahun adalah sebesar
Rp17,09 miliar.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2007 2006
Taksiran penghasilan kena pajak -
Anak Perusahaan 258.244.017 158.692.117
Beban pajak penghasilan tahun berjalan -
Anak Perusahaan 77.455.705 47.590.135
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (30%):
Perusahaan
Rugi fiskal (1.969.723) (3.122.550)
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (101.737) (91.374)
Koreksi rugi fiskal tahun pajak 2005 71.966 -
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
2007 2006
Anak Perusahaan
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (1.520.303) -
Penyusutan aktiva tetap (1.400.656) (944.085)
Alokasi keuntungan dari penyelesaian hutang BPPN - (3.844.362)
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan (4.920.453) (8.002.371)
Bersih 72.535.252 39.587.764
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
progresif yang berlaku (dengan tarif maksimum sebesar 30%) dari laba sebelum beban pajak
penghasilan, dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi konsolidasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan
2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 192.640.147 86.564.636
Ditambah (dikurangi):
Amortisasi goodwill 30.387.016 30.387.016
Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan (235.241.326) (126.360.812)
Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan (12.214.163) (9.409.160)
Manfaat pajak penghasilan dengan tarif
pajak yang berlaku (3.664.249) (2.822.748)
Koreksi atas kompensasi rugi fiskal berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) 71.966 -
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Kesejahteraan karyawan 3.269.075 2.228.932
Penyusutan aktiva tetap 39.378 43.249
Sumbangan 3.975 5.400
Beban pajak 111.299 35.292
Jamuan dan representasi 10.440 32.407
Penghasilan bunga yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final (1.841.378) (2.736.456)
Beban (manfaat) pajak penghasilan
Perusahaan (1.999.494) (3.213.924)
Anak Perusahaan 74.534.746 42.801.688
Beban pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 72.535.252 39.587.764
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Aktiva pajak tangguhan
Perusahaan
Taksiran kewajiban imbalan karyawan 465.009 417.621
Akumulasi rugi fiskal per 30 September 14.422.350 11.474.605
Jumlah 14.884.359 11.892.226
Anak Perusahaan
Estimasi kewajiban atas kesejahteraan karyawan 14.477.913 11.139.142
Aktiva tetap (9.759.863) (9.207.185)
Penyisihan piutang ragu-ragu - 2.615.603
Pos luar biasa – keuntungan dari
Penyelesaian hutang BPPN - (2.330.465)
Jumlah 4.718.050 2.217.095
Aktiva pajak tangguhan 19.602.409 14.109.321
23. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (LPS)
Berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per
saham dasar dan dilusian pada tahun 2007 dan 2006:
Jumlah Rata-rata Nilai Laba
Tertimbang Saham per Saham
2007 Laba Bersih yang Beredar (Rupiah penuh)
Laba Per Saham Dasar
Laba bersih tersedia untuk
pemegang saham 120.104.895 1.893.750.000 63,42
Ditambah:
Asumsi atas konversi
waran karyawan ke modal
saham pada tanggal pemberian
(grant date) (Catatan 24) - 35.390.650 -
Laba Per Saham Dilusian
Laba bersih tersedia untuk
pemegang saham
setelah asumsi di atas 120.104.895 1.929.140.650 62,26
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (LPS) (lanjutan)
Jumlah Rata-rata Nilai Laba
Tertimbang Saham Per Saham
2006 Laba bersih yang Beredar (Rupiah penuh)
Laba Per Saham Dasar
Rugi bersih tersedia untuk
pemegang saham 46.976.872 1.893.750.000 24,81
Ditambah:
Asumsi atas konversi
waran karyawan ke modal
saham pada tanggal pemberian
(grant date) (Catatan 24) - 27.227.394 -
Laba Per Saham Dilusian
Rugi bersih tersedia untuk
pemegang saham
setelah asumsi di atas 46.976.872 1.920.977.394 24,45
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 25 April 2002,
dimana hasilnya telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 104 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai
pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui
rencana pelaksanaan opsi pemilikan saham dan memberikan kuasa kepada komisaris Perusahaan
untuk menentukan hal-hal terkait, jika dianggap perlu.
Opsi kepemilikan saham oleh karyawan akan diberikan kepada komisaris, direksi dan karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai insentif dan remunerasi sejumlah 75 juta waran dan terdiri
dari 2 (dua) skema:
· Waran Karyawan Perdana (18,75 juta lembar waran)
Waran karyawan perdana sebesar 18,75 juta waran telah dialokasikan kepada karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing sebesar 1.968.200 waran dan 16.781.800
waran, yang telah dikonversi menjadi saham (tanpa biaya tambahan) pada bulan Februari
2003.
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran)
Sesuai Akta Pernyataan Penerbitan Waran Karyawan Perusahaan No. 34 tanggal 12 Mei
2002 yang telah diaddendum dengan akta No. 79 tanggal 19 Juni 2002 dari Notaris Aulia
Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Waran Karyawan ini
mempunyai masa berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pernyataan
Penerbitan Waran dan juga tunduk pada syarat-syarat sebagai berikut:
- Seorang karyawan harus telah bekerja dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan
paling sedikit 5 (lima) tahun sejak tanggal Akta Pernyataan Penerbitan Waran sebelum
waran-warannya dapat dikonversikan menjadi saham. Ketentuan tersebut tidak berlaku
bagi direksi atau komisaris atau karyawan yang cacat permanen, meninggal dunia atau
pension
- Setiap tahun pada tanggal 12 Mei sesudah tahun kelima, karyawan yang bersangkutan
boleh mengkonversikan Waran-waran dengan harga konversi sebesar Rp250 per saham
yang telah dialokasikan kepadanya (jadwal vesting).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran) (lanjutan)
- Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau berhenti setelah 5 tahun, karyawan
tersebut berhak untuk mengkonversikan Waran-warannya yang telah dialokasikan
kepadanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Apabila seorang karyawan menjadi cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun
walaupun belum 5 tahun maka semua Waran yang telah dialokasikan kepada karyawan
tersebut tetap dapat dikonversikan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting
- Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau dilakukan pemutusan hubungan
kerjanya sebelum 5 tahun masa kerja, maka mereka tidak berhak atas Waran karyawan
yang telah dialokasikan
- Apabila direksi dan/atau komisaris diberhentikan atau mengundurkan diri maka direksi
dan/atau komisaris tersebut akan memperoleh seluruh Waran yang telah dialokasikan
kepadanya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting
Waran karyawan ini akan dibagikan melalui 5 tahap sebagai berikut:
- Tahap 1: 8.437.500 waran atau 15% dari jumlah waran
- Tahap 2: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 3: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 4: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 5: 14.062.500 waran atau 25% dari jumlah waran
Sesuai dengan penerbitan waran di atas, nilai wajar atas setiap waran yang diberikan
ditentukan oleh manajemen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-
Scholes” dengan asumsi berikut:
2003 2004 2005 2006 2007
Suku bunga bebas risiko
yang dharapkan 10,75% 10,54% 10,15% 10,93% 8,36%
Ketidakstabilan harga saham
yang diharapkan 62,52% 61,23% 56,57% 55,00% 54,48%
Dividen yang diharapkan 6,46% 1,01% 2,40% 2,86% 3,24%
Periode waran yang diharapkan 5 tahun
Rincian penerbitan waran per tanggal penerbitan adalah sebagai berikut:
Jumlah Waran yang Diterbitkan kepada Karyawan
Tahap
Tanggal Penerbitan
Perusahaan
Anak
Perusahaan
Jumlah
Tanggal
Eksekusi
1 11 Mei 2003 1.687.500 6.750.000 8.437.500 12 Mei 2008
2 11 Mei 2004 2.250.000 9.330.000 11.580.000 12 Mei 2009
3 11 Mei 2005 2.250.000 9.993.000 12.243.000 12 Mei 2010
4 11 Mei 2006 2.672.000 9.500.084 12.172.084 12 Mei 2011
5 11 Mei 2007 3.695.340 11.840.234 15.535.574 12 Mei 2012
Sampai dengan tanggal 30 September 2007 seluruh waran berjumlah 56.250.000 waran
sudah diterbitkan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran) (lanjutan)
Pada tahun 2004, sebanyak 330.000 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1 telah
dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 2, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2009.
Pada tahun 2005, sebanyak 993.000 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1 dan 2
telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 3, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2010.
Pada tahun 2006, sebanyak 922.084 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1, 2 dan 3
telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 4, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2011.
Pada tahun 2007, sebanyak 1.473.074 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1, 2, 3
dan 4 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari
Anak Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam
Waran Karyawan ke Dua - Tahap 5, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2012.
Beban kompensasi atas penerbitan waran pada tahun 2007 berjumlah Rp8,86 miliar disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Upah” dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Total waran yang diterbitkan masing-masing sejumlah Rp26,31 miliar
dan Rp17,45 miliar pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 dicatat sebagai “Opsi Saham”
pada ekuitas.
25. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Transaksi Hubungan Istimewa
Anak Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, pihak
hubungan istimewa, sehubungan dengan pengembangan pemancar Anak Perusahaan di beberapa
kota di Indonesia. Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana sebesar Rp1,15
miliar dan Rp1,73 miliar. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 30 September
2007 dan 2006 sebesar Rp204,86 juta dan Rp570,82 juta atau sebesar 0,15% dan 0,08% dari jumlah
kewajiban dan disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam
neraca konsolidasi (Catatan 11).
Sifat Hubungan Istimewa
PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono,
komisaris Perusahaan dan Anak Perusahaan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN
a. Pada tahun 1993, Anak Perusahaan dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mengadakan
perjanjian “Nationwide Policy” dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam
bentuk Perjanjian Kerjasama, yang mencakup diantaranya:
- Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di
Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing (Catatan 9);
- Pengaturan pembagian biaya operasional yang timbul.
Bagian Anak Perusahaan atas biaya operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
b. Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”) (dahulu PT
Satelit Palapa Indonesia/Satelindo), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang
mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 1 Juli
2000, Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder
selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh
empat) jam, sesuai kebutuhan Anak Perusahaan. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa
penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai
31 Juli 2006. Biaya sewa dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar
AS$425 ribu per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Biaya sewa tersebut
harus dibayar di muka untuk 3 (tiga) bulan masa sewa.
Pada tanggal 19 Juni 2006, Anak Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana
disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1
Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325 ribu per tahun. Biaya
sewa tersebut harus dibayar di muka untuk 3 (tiga) bulan masa sewa.
Para pihak juga menyetujui, apabila Anak Perusahaan melakukan pemutusan kontrak sebelum
jatuh tempo, maka Anak Perusahaan diharuskan membayar biaya pemutusan sebesar 60% dari
sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana
yang lebih besar, ditambah AS$1 juta dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh)
tahun atau pembayaran secara tunai.
Selama periode sewa, Anak Perusahaan juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis
layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25 ribu per tahun, untuk periode 4
(empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006.
Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp2,23 miliar dan Rp2,94 miliar untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, disajikan sebagai
bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba
rugi konsolidasi (Catatan 20).
c. Pada tanggal 17 Desember 2003, Anak Perusahaan memperoleh hak eksklusif penyiaran televisi
dan radio di Indonesia atas Federation Internationale de Football Association (FIFA) World Cup
tahun 2006 berdasarkan perjanjian terpisah “Television and Radio Broadcast” dengan INFRONT
WM GMBH, perusahaan yang berbasis di Jerman; dan INFRONT WM AG, perusahaan yang
berbasis di Swiss. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Anak Perusahaan telah membayar
uang muka kepada perusahaan-perusahaan tersebut dan disajikan sebagai bagian dari akun
“Biaya Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi 30 September 2006.
Pada tahun 2006, seluruh saldo uang muka tersebut telah dibebankan sebagai bagian dari akun
“Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi
tahun 2006 pada saat acara olahraga tersebut telah ditayangkan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Pada tanggal 21 September 2004, Anak Perusahaan mengadakan perjanjian “2006 Federation
Internationale de Football Association (“FIFA”) World Cup Main Sponsorship” dengan PT Perada
Swara Production (“PSP”). Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Anak Perusahaan akan
memberikan hak kepada PSP untuk menayangkan seluruh iklan dari produk tertentu selama FIFA
World Cup 2006. Pada tanggal 30 September 2006, saldo uang muka dari PSP berjumlah AS$5
juta (ekuivalen Rp46,16 miliar) disajikan sebagai akun “Uang Muka Pelanggan” dalam neraca
konsolidasi tahun 2006. Pada bulan September 2006, uang muka ini telah diakui sebagai
penjualan pada saat acara olahraga tersebut telah ditayangkan.
e. Anak Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan
berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tanggal 30 September 2007, saldo dari seluruh perjanjian
pembelian dan izin penayangan atas program yang periode penayangannya belum dimulai dan
belum dibayar adalah sejumlah Rp63,15 miliar.
f. Pada tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa
secara terpisah dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”), dimana Perusahaan dan Anak
Perusahaan secara terpisah akan menyewa bangunan dari gedung perkantoran Senayan City
Office Tower (masih dalam pembangunan) yang akan digunakan sebagai ruang kantor, ruang
studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung
perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan
Rp97,39 miliar untuk Anak Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat
dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
· Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan
Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat
bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada
PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara PT MGP dan BPGBK.
Pada akhir masa sewa, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak opsi pertama untuk
memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari
BPGBK kepada PT MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
· Apabila PT MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 tahun dari BPGBK, nilai
sewa sejumlah Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan Rp97,39 miliar untuk Anak Perusahaan
akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun dan akan mengurangi sisa
hutang secara proporsional.
· Biaya sewa per meter persegi akan bergantung pada lettable area pada pengukuran terakhir
dengan jumlah sewa pokok sebesar Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan Rp97,39 miliar
untuk Anak Perusahaan. Jumlah sewa pokok tersebut akan dibayar dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang dimulai pada tanggal 28 September 2005 sampai dengan tanggal
28 September 2010 berdasarkan jadwal pembayaran triwulanan seperti dicantumkan pada
perjanjian. Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh Anak
Perusahaan kepada PT MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika Perusahaan dan
Anak Perusahaan akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada tiap
pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
· Peralihan bangunan yang disewakan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan dijadwalkan
masing-masing pada tanggal 1 Oktober 2006 dan 10 Januari 2007 untuk ruang kantor dan 8
(delapan) bulan dari tanggal persetujuan rancangan (misalnya untuk PT MGP memulai
struktur studio dan pekerjaan rancangan arsitektur) oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
dengan tambahan 2 (dua) bulan masa tenggang untuk ruang studio. Peralihan ruang kantor
yang disewakan oleh PT MGP kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dilaksanakan
pada tanggal 26 Januari 2007.
· Perusahaan dan Anak Perusahaan harus membayar di muka secara triwulanan biaya
pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP
yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
· Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan membayar secara triwulanan kepada PT MGP
dalam jumlah tertentu tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa
sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang
disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai
perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta
perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari
sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada Perusahaan dan
Anak Perusahaan.
BPGBK selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri telah memberikan
perpanjangan waktu 2 tahun kepada PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama
antara PT MGP dan BPGBK.
Pada tanggal 4 Juni 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani Amendemen I
terhadap perjajian sewa di atas dengan pihak PT MGP untuk melakukan pertukaran 3 lantai dari
gedung perkantoran di atas yaitu lantai 10, 11 dan 12 dengan lantai 15, 16, dan 17.
Pada tanggal 27 Agustus 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan secara terpisah
menandatangani Amendemen II terhadap perjanjian sewa di atas dengan pihak PT MGP, di mana
Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melunasi seluruh hutang sewa jangka panjang tersebut
sejumlah Rp114,24 miliar yang seharusnya jatuh tempo pada tanggal 28 September 2010.
Atas pelunasan dipercepat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan mendapatkan potongan harga
sehingga total pelunasannya menjadi Rp89,40 miliar. Pada tanggal 28 Agustus 2007, Perusahaan
dan Anak Perusahaan telah membayar hutang sewa jangka panjang tersebut dengan menahan
sebagian pembayaran sejumlah Rp2,26 miliar (Perusahaan) dan Rp2,21 miliar (Anak Perusahaan)
sebagai retensi yang akan dikembalikan kepada PT MGP paling lambat tanggal 31 Maret 2008
(Perusahaan) dan tanggal 31 Januari 2008 (Anak Perusahaan).
Sampai dengan tanggal 30 September 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah membayar
kepada PT MGP sejumlah Rp170 miliar (sebesar Rp47,60 miliar sampai dengan 30 September
2006) atas sewa tersebut untuk masa yang akan datang dimana sebesar Rp164,12 miliar
disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang”, dan bagian
lancar atas uang muka sewa sejumlah Rp1,96 miliar (setelah dikurangi amortisasi biaya sewa 8
(delapan) bulan sebesar Rp3,92 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka
dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi 30 September 2007. Pengakuan beban sewa
diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dimulai pada saat peralihan bangunan yang
disewakan telah dilaksanakan, yaitu mulai bulan Januari 2007 sampai dengan berakhirnya masa
sewa dengan perincian sebagai berikut:
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
2007
Saldo sewa dibayar di muka per 1 Januari 65.200.000
Pembayaran periode berjalan 104.788.080
Jumlah sewa dibayar di muka per 30 September 169.988.080
Amortisasi periode berjalan (Januari - September 2007) (3.915.081)
Saldo sewa dibayar di muka 166.072.999
Jumlah ini disajikan di dalam neraca dengan perincian sebagai berikut:
2007
Dalam akun “Biaya dibayar di muka” 1.957.547
Dalam akun “Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang” 164.115.452
Saldo sewa dibayar di muka 166.072.999
g. Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian “Surya Citra Network” dengan beberapa stasiun TV
lokal yang semuanya bertanggal 17 November 2006.
Berikut adalah kondisi dan persyaratan penting seperti yang dinyatakan dalam perjanjian:
- Perusahaan akan menyediakan program yang akan disiarkan oleh stasiun televisi lokal tersebut.
- Penayangan program secara komersial akan dimulai pada tanggal 1 Januari 2007 dan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007. Selain itu, terdapat periode uji coba mulai tanggal 4
Desember 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006.
- Perusahaan tidak akan meminta pendapatan apapun dari stasiun TV lokal selama masa uji
coba.
- Pendapatan bersih yang diperoleh dari penayangan program secara komersial pada stasiun TV
lokal akan dibagikan 50% untuk Perusahaan dan 50% untuk semua stasiun TV lokal yang turut
berpartisipasi dalam kerjasama tersebut.
- Penayangan program Perusahaan secara komersial dilakukan setiap hari mulai pukul 19:30
sampai pukul 21:30. Selama 2 (dua) jam tersebut, stasiun TV lokal tersebut tidak dapat
menayangkan program lain, kecuali program milik Perusahaan.
- Stasiun TV lokal juga dapat menayangkan iklan lokal untuk memperoleh tambahan pendapatan
yang sepenuhnya menjadi hak stasiun TV lokal tersebut selama 2 (dua) jam penayangan
komersial maksimal 3 (tiga) menit.
- Setiap 2 (dua) minggu, stasiun TV lokal berkewajiban untuk menerbitkan bukti penayangan
iklan dari setiap program yang ditayangkan.
- Stasiun TV lokal akan memberikan spot promosi di luar periode 2 (dua) jam atas penayangan
program tersebut kepada Perusahaan.
- Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun kemudian.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
Berdasarkan evaluasi atas kinerja dari program tersebut di atas termasuk belum adanya penayangan
iklan, maka Perusahaan melalui suratnya tanggal 16 Maret 2007 memutuskan untuk mengakhiri
perjanjian dengan semua stasiun-stasiun TV lokal tersebut sampai dengan tanggal 31 Maret 2007,
sehingga efektif tanggal 1 April 2007, sudah tidak ada lagi penayangan “Surya Citra Network“.
Pada bulan September 2007, Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama “Surya Citra Network“
kembali dengan beberapa stasiun TV lokal untuk program “Rahasia Dapur Kita“ dan “Lorong Waktu“.
Berikut adalah kondisi dan persyaratan penting seperti yang dinyatakan dalam perjanjian:
- Perusahaan akan menyediakan program yang akan disiarkan oleh stasiun televisi lokal tersebut.
- Para Pihak sepakat untuk membagi spot iklan yang ada, dari 12 (dua belas) spot yang tersedia
per episode Program dibagi sama rata sehingga masing-masing Pihak berhak atas 6 (enam) spot
iklan.
- Pendapatan dari bagian spot iklan yang tersedia untuk masing-masing Pihak, sepenuhnya akan
menjadi milik Pihak yang bersangkutan; dan kewajiban pajak yang timbul akibat pendapatan atas
spot iklan tersebut, sepenuhnya merupakan kewajiban Pihak yang terkait.
27. KONTINJENSI
Pada tahun 2002, beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengajukan gugatan kepada
produsen rokok, rumah produksi, biro iklan, media cetak dan stasiun televisi (dalam hal ini Anak
Perusahaan menjadi tergugat VII) atas materi iklan rokok dan jam penayangan yang dianggap
melanggar ketentuan yang berlaku. Gugatan tersebut telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dengan Perkara Perdata No. 278/Pdt.G/2002/PN.Jak.Sel. LSM tersebut menuntut
ganti rugi sejumlah Rp500 miliar. Gugatan tersebut telah ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 278/Pdt.G/2002/PN.Jak.Sel
tertanggal 28 Maret 2003. Selanjutnya, LSM mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi dan
Pengadilan Tinggi mendukung keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Surat Keputusan
No. 448/Pdt/2003/PT DKI tertanggal 3 November 2003. Pada tanggal 23 Maret 2004, LSM
mengajukan banding ke Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen,
kasus ini masih dalam proses di Mahkamah Agung. Berdasarkan pendapat manajemen, kemungkinan
Anak Perusahaan bersalah dalam kasus tersebut sangat kecil. Oleh karena itu, Anak Perusahaan
tidak membuat provisi kerugian yang mungkin timbul dari kasus tersebut dalam laporan keuangan
konsolidasi.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 September 2007, aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan
d alam D olar AS adalah sebagai berikut:
Equivalent Rupiah
Aktiva – kas, setara kas dan penempatan jangka pendek
Dalam Dolar AS (AS$5.605.060,76) 51.213.440
Dalam Euro (EUR44.668,43) 577.920
Jumlah 51.791.360
Kewajiban - hutang usaha
Dalam Dolar AS (AS$736.479) 6.729.215
Dalam Euro (EUR143.550) 1.857.250
Jumlah 8.586.465
Aktiva bersih 43.204.895
29. KONDISI EKONOMI
Kondisi ekonomi di Indonesia masih dan akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi sosial dan
politik di dalam negeri. Meskipun secara makro telah terjadi perkembangan yang positif terhadap
beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas,
penurunan tingkat suku bunga dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat. Industri penyiaran televisi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yang dibuktikan
dengan masuknya pendatang baru dan peningkatan dalam budget periklanan secara keseluruhan.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat
ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal,
moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh Pemerintah Indonesia, suatu
tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah
mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi di Indonesia terhadap likuiditas
dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
30. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi 30 September 2006 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasi 30 September 2007. Pembayaran sewa
jangka panjang sebesar Rp43,12 miliar telah direklasifikasi dari akun “Aktiva Lain-Lain” ke dalam akun
“Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang”. Nilai investasi managed fund pada PT Prudential Life
Insurance sebesar Rp15,40 miliar telah disajikan sebagai pengurang jumlah kewajiban atas imbalan
kerja karyawan dan dicatat sebagai aktiva program dalam akun “Kewajiban Diestimasi atas
Kesejahteraan Karyawan”.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c, 2l, 3, 15, 28 665.418.865 173.255.135
Penempatan jangka pendek 2c, 2l, 4, 28 29.744.584 37.208.979
Piutang usaha 2d, 5
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sejumlah Rp9.752.023 pada
tahun 2007 dan Rp8.672.131 pada tahun 2006 498.590.277 371.597.675
Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sejumlah Rp793.272 pada tahun 2007
dan Rp46.542 pada tahun 2006 2d 6.593.942 6.373.408
Persediaan 2f, 6 212.051.825 209.986.531
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2g, 7, 26c, 26f 43.984.526 21.554.413
Jumlah Aktiva Lancar 1.456.384.019 819.976.141
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 2e - 142.000
Aktiva pajak tangguhan 2p, 22 19.602.409 14.109.321
Penyertaan dalam bentuk saham 2h, 8 - 155.400
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sejumlah Rp364.240.634 pada
tahun 2007dan Rp336.405.705 pada
tahun 2006 2i, 9 306.365.545 306.811.321
Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sejumlah Rp229.920.973 pada tahun 2007 dan
Rp189.404.952 pada tahun 2006 2b, 10 573.976.963 614.492.984
Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang 26f 166.857.931 43.121.693
Taksiran tagihan pajak penghasilan 136.389 2.103.796
Aktiva lain-lain 2i 7.400.347 6.965.557
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.074.339.584 987.902.072
JUMLAH AKTIVA 2.530.723.603 1.807.878.213
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan)
30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk 30 September 2006
2007 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang usaha
Pihak ketiga 2l, 11 155.624.590 157.319.933
Pihak hubungan istimewa 2e, 11, 25 204.857 570.817
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 12 14.168.930 2.147.447
Pihak hubungan istimewa 442.755 -
Biaya masih harus dibayar 13 45.668.205 10.393.824
Hutang pajak 14 61.606.453 42.337.581
Uang muka pelanggan 26d 4.333.846 12.425.501
Jumlah Kewajiban Lancar 282.049.636 225.195.103
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan 2o, 21 21.815.459 29.797.523
Hutang obligasi 2k, 15 995.480.430 422.780.398
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.017.295.889 452.577.921
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 (Rupiah penuh)
per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1.893.750.000 saham 16 473.437.500 473.437.500
Tambahan modal disetor 2j, 17 527.448.628 527.448.628
Opsi saham 2m, 24 26.307.227 17.447.852
Saldo laba 18
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000 4.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 199.184.723 107.771.209
Jumlah Ekuitas 1.231.378.078 1.130.105.189
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.530.723.603 1.807.878.213
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
PENDAPATAN BERSIH 2n, 2r, 19 947.096.732 916.042.921
BEBAN USAHA 2n, 20
Program dan siaran 26 460.333.694 536.764.547
Umum dan administrasi 9, 21, 24 224.609.813 221.583.676
Jumlah Beban Usaha 684.943.507 758.348.223
LABA USAHA 262.153.225 157.694.698
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga (20.988.722) (15.038.382)
Rugi (laba) selisih kurs - bersih 2l (5.750.176) 2.211.208
Beban bunga 15 58.776.765 44.315.104
Amortisasi goodwill 10 30.387.016 30.387.016
Lain-lain - bersih 7.088.195 9.255.116
Beban Lain-lain - Bersih 69.513.078 71.130.062
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 192.640.147 86.564.636
BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2p, 22
Periode berjalan 77.455.705 4 7.590.135
Tangguhan (4.920.453) (8.002.371)
Jumlah Beban Pajak 72.535.252 39.587.764
LABA BERSIH 120.104.895 46.976.872
LABA BERSIH PER SAHAM 2q, 23
Dasar (Rupiah penuh) 63,42 24,81
Dilusian (Rupiah penuh) 62,26 24,45
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)
Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Saldo Laba
Ditempatkan Telah Belum
dan Disetor Tambahan Ditentukan Ditentukan Jumlah
Catatan Penuh Modal Disetor Opsi Saham Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Saldo, 31 Desember 2005 (Diaudit) 4 73.437.500 527.448.628 11.800.352 2.000.000 1 57.794.337 1 .172.480.817
Penerbitan opsi saham karyawan 24 - - 5 .647.500 - - 5 .647.500
Pembentukan cadangan umum 18 - - - 2.000.000 (2.000.000) -
Dividen kas 18 - - - - (95.000.000) (95.000.000)
Laba bersih Januari - September 2006 - - - - 4 6.976.872 4 6.976.872
Saldo, 30 September 2006 4 73.437.500 527.448.628 17.447.852 4.000.000 1 07.771.209 1 .130.105.189
Dividen kas 18 - - - - (15.150.000) (15.150.000)
Laba bersih Oktober - Desember 2006 - - - - 2 5.333.619 2 5.333.619
Saldo, 31 Desember 2006 (Diaudit) 4 73.437.500 527.448.628 17.447.852 4.000.000 1 17.954.828 1 .140.288.808
Penerbitan opsi saham karyawan 24 - - 8 .859.375 - - 8 .859.375
Pembentukan cadangan umum 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) -
Dividen kas 18 - - - - (37.875.000) (37.875.000)
Laba bersih Januari - September 2007 - - - - 1 20.104.895 1 20.104.895
Saldo, 30 September 2007 4 73.437.500 527.448.628 26.307.227 5.000.000 1 99.184.723 1 .231.378.078
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Smbilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2006
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2007 2006
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 813.568.244 778.578.171
Penghasilan bunga 20.049.471 13.675.224
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (711.903.063) (515.269.840)
Pembayaran pajak penghasilan (57.825.785) (49.151.589)
Pembayaran beban keuangan (44.018.256) (44.319.316)
Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya 552.901 (92.522.963)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 20.423.512 90.989.687
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek 4 51.604.963 (37.208.979)
Hasil penjualan investasi 8 300.000 -
Hasil penjualan aktiva tetap 9 76.500 4 21.450
Pembayaran sewa jangka panjang 26f (102.527.516) -
Perolehan aktiva tetap 9 (21.471.638) (33.483.750)
Penempatan dana investasi 21 (5.183.653) (6.433.931)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (77.201.344) (76.705.210)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan bersih hasil penerbitan obligasi 15 573.562.299 -
Pembayaran dividen kas 18 (53.025.000) (95.000.000)
Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan)
untuk Aktivitas Pendanaan 520.537.299 (95.000.000)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 463.759.467 (80.715.523)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE (1 JANUARI) 201.659.398 253.970.658
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE (30 SEPTEMBER) 3 665.418.865 173.255.135
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
Pemberian opsi saham kepada karyawan (8.859.375) (5.647.500)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Surya Citra Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 29 Januari 1999
berdasarkan Akta Notaris Umar Saili, S.H., Notaris di Tangerang, No. 3 pada tanggal yang sama
dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan C-18033 HT.01.01.Th.99 tanggal 25 Oktober 1999
dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 tanggal 29 Januari 2002 Tambahan No. 997.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya mengenai
perubahan nama Perusahaan dari PT Cipta Aneka Selaras menjadi PT Surya Citra Media
berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-00124 HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 Januari 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara
No. 47 tanggal 11 Juni 2002 Tambahan No. 5690. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
Perusahaan dilakukan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris
di Jakarta, No. 164 tanggal 25 April 2003 mengenai perubahan komposisi pemegang saham.
Perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan dan diketahui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Laporan No. C-UM.02.01.8915
tanggal 14 Mei 2003.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha yang terkait dengan
jasa multimedia termasuk memproduksi program televisi lokal dan menjualnya kepada Anak
Perusahaan. Perusahaan berkedudukan di Grha SCTV, Lantai 5, Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav. 21, Jakarta 12930.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 2002.
b. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki satu anak perusahaan yaitu PT Surya Citra Televisi (“Anak Perusahaan”)
dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% atau sebesar 229.999.999 lembar saham.
Anak Perusahaan berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan
dengan siaran pertelevisian. Anak Perusahaan memulai kegiatan siaran nasionalnya pada tahun
1993 dan memiliki jumlah aktiva masing-masing sebesar Rp1.753 miliar dan Rp1.043 miliar pada
tanggal 30 September 2007 dan 2006.
Sampai dengan tanggal 30 September 2007, Anak Perusahaan telah membentuk cadangan
umum sebesar Rp9 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995
mengenai “Perseroan Terbatas”, Pasal 61 ayat 1.
c. Penawaran Surat Berharga
Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan
Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1422/PM/2002 pada tanggal 28 Juni
2002 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK, dahulu
BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 375 juta saham Perusahaan
kepada masyarakat, nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran
sebesar Rp1.100 (Rupiah penuh) per saham. Efektif tanggal 16 Juli 2002, saham Perusahaan
mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Penawaran Surat Berharga (lanjutan)
Penawaran Obligasi Anak Perusahaan
Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1327/PM/2003 pada tanggal 10 Juni
2003 dari Ketua BAPEPAM sehubungan dengan penawaran umum obligasi Anak Perusahaan
dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap”
(“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50 juta. Pada
tanggal 25 Juni 2003, obligasi tersebut telah diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya
pada tanggal 25 Juni 2008. Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif
tanggal 30 Juni 2003 (Catatan 15).
Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 pada tanggal 29 Juni
2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi Anak Perusahaan
dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap”
(“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, obligasi
tersebut telah diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tangal 10 Juli 2012.
Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif tanggal 11 Juli 2007 (Catatan
15).
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
adalah sebagai berikut:
30 September 2007 dan 2006
Komisaris Direksi
Herman Bernhard Fofo Sariaatmadja - Direktur Utama
Leopold Mantiri - Komisaris Utama Sumantri Slamet - Direktur
Segara Utama - Komisaris Independen
Agus Lasmono - Komisaris Independen
Glenn M. S. Yusuf - Komisaris
Penunjukan dewan komisaris dan direksi Perusahaan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 15 November 2005, yang hasilnya telah diaktakan
dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., No. 34 pada tanggal
yang sama.
Komposisi komite audit pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Ketua : - Segara Utama
Anggota : - Max Sumakno Budiarto
- Emmanuel Bambang Suyitno
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK mengenai Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan investasi yang menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan
setelah dikurangi amortisasi dengan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun
menggunakan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Surya Citra
Televisi, Anak Perusahaan, dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% atau sebesar
229.999.999 saham.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak
Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 20 tahun.
c. Setara Kas dan Penempatan Jangka Pendek
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan
diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun
diklasifikasikan sebagai “Penempatan Jangka Pendek”.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan terhadap kemungkinan
tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang
mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihakpihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f. Persediaan
Persediaan materi program dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan setelah
dikurangi amortisasi dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan materi program
ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi
program diamortisasi berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali
berdasarkan metode menurun, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada
penayangan kedua untuk program film, sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi
sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada
saat ditayangkan. Saldo persediaan yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah
berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir. Pada akhir periode, manajemen
melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi
program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk
penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha periode
berjalan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Biaya sewa jangka
panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aktiva tidak
lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan dalam akun
“Biaya Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” dalam aktiva lancar.
h. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan.
i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah
yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan instalasi 5 - 20
Peralatan studio dan penyiaran 15
Perabot dan peralatan kantor 4 - 8
Kendaraan 5 - 8
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aktiva tetap yang
bersangkutan pada saat aktiva telah selesai dan siap untuk digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba
atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah
ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aktiva Lain-lain” pada
neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah,
mana yang lebih pendek.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i. Aktiva Tetap (lanjutan)
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi
peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan
seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak
Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) atas semua aktivanya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan
laba rugi konsolidasi periode berjalan.
j. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada
masyarakat dicatat sebagai pengurang dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
k. Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai
pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah terakhir yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, kurs yang digunakan berdasarkan kurs tengah
transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2007 dan
30 September 2006 masing-masing sebesar:
2007 2006
AS$ 1 9.137,00 9.235,00
Euro 1 12.938,00 11.731,70
m. Kompensasi Berbasis Saham
Perusahaan menerapkan PSAK No. 53 tentang “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham” yang
mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada
karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode
pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar opsi saham pada tanggal
pemberian (grant date).
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari iklan diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang
diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”. Beban diakui pada saat
terjadinya.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi
Imbalan Kerja” yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja karyawan
berdasarkan pada peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undangundang
No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti,
beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected
Unit Credit”.
Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih
keuntungan dan kerugian aktuaris yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program
pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui
dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali
atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada
diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
p. Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dicatat atas beda temporer antara dasar komersial dan
pajak atas aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang,
seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat
pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan pada
saat nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan pajak diterima atau
apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan tersebut ditentukan.
q. Laba Per Saham (LPS)
LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi periode berjalan dengan jumlah ratarata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah
1.893.750.000 saham masing-masing untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September
2007 dan 2006.
LPS dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi periode berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan setelah
mempertimbangkan pengaruh semua saham yang berpotensi dilutif yang timbul dari pemberian
waran karyawan pada tanggal 11 Mei 2007, 2006, 2005, 2004 dan 2003. Jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar atas dasar dilusi setara dengan 1.929.140.650 saham pada 30
September 2007 dan 1.920.977.394 saham pada 30 September 2006 (Catatan 23).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r. Penggunaan estimasi
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan.
Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil
aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode
berjalan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS 2007 2006
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas 775.952 372.098
Bank
Rupiah
PT Bank Niaga, Tbk. 345.466.561 -
PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 100.525.770 -
PT Bank Central Asia, Tbk. 17.152.721 20.278.461
PT Bank Permata, Tbk. 3.933.567 10.285.320
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 1.311.542 835.934
PT Bank Lippo, Tbk. 22.764 86.500
PT ANZ Panin Bank 11.845 22.688
PT Bank DBS Indonesia 4.273 4.315
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 103.996
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta - 66.465
Dolar AS & Euro
PT Bank Central Asia, Tbk.
(AS$55.898,52 pada 2007 dan
AS$442,05 pada 2006) 510.745 4.082
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(AS$22.473,43 pada 2007 dan
AS$20.523,50 pada 2006) 205.340 189.535
PT ANZ Panin Bank
(AS$17.212,84 pada 2007 dan
AS$16.594,09 pada 2006) 157.274 153.246
PT Bank Permata, Tbk.
(AS$655,13 pada 2007 dan
AS$759,65 pada 2006) 5.986 7.015
PT Bank Central Asia, Tbk.
(EUR36.726,43 pada 2007 dan
EUR6.881,03 pada 2006) 475.167 80.726
Jumlah kas dan bank 470.559.507 32.490.381
Setara kas - deposito berjangka dan on call
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 67.874.389 14.000.000
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 43.554.222 39.700.000
PT Bank BTN 25.736.936 -
PT Bank Permata, Tbk. 10.107.245 21.100.000
PT ANZ Panin Bank - 19.156.823
PT Bank Mega, Tbk. - 13.500.000
PT Bank NISP, Tbk. - 5.296.400
PT Bank Niaga, Tbk. - 5.000.000
Dolar AS
PT ANZ Panin Bank
(AS$4.134.508,85 pada 2007 dan
AS$1.412.204,37 pada 2006) 37.777.007 13.041.707
PT Bank DBS Indonesia
(AS$1.073.608,33 pada 2007 dan
AS$1.031.569,51 pada 2006) 9.809.559 9.526.544
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (AS$48.000) - 443.280
Jumlah deposito berjangka dan on call 194.859.358 140.764.754
Jumlah Kas dan Setara Kas 665.418.865 173.255.135
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2007 2006
Rupiah 8,00% - 10,25% 10,00% - 13,00%
Dolar AS 4,25% – 5,25% 4,25% - 5,38%
Kas pada PT Bank Central Asia Tbk milik Anak Perusahaan dengan nomor rekening 253.300.4989
dijadikan sebagai jaminan fidusia untuk hutang obligasi (Catatan 15). Akan tetapi, Anak Perusahaan
dapat menggunakan dana dalam rekening tersebut untuk kegiatan usahanya. Pada tanggal
30 September 2007 dan 2006, saldo kas dalam rekening tersebut masing-masing berjumlah Rp16,59
miliar dan Rp18,57 miliar.
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank sebagai berikut:
2007 2006
Rupiah
PT. Bank Niaga Tbk. 27.396.375 -
PT. Bank Permata Tbk. - 17.000.000
PT. Bank Mega - 10.000.000
PT. Bank Danamon Tbk. - 3.000.000
Dolar AS
PT. Bank ANZ Panin
(AS$257.000 pada tahun 2007 dan
AS$780.614,91 pada tahun 2006) 2.348.209 7.208.979
Jumlah 29.744.584 37.208.979
Deposito berjangka tersebut memiliki jangka waktu 6 (enam) bulan dari tangal penempatan.
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut :
2007 2006
Rupiah 8,25% 11,25
Dolar AS 5,25% 5,25% - 5,375%
5. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
Pihak ketiga
2007 2006
__
PT Wira Pamungkas Pariwara 81.387.201 75.968.455
PT Int’l Matari Advertising 49.462.380 47.135.227
PT Optima Media Dinamika 40.979.355 22.779.894
PT Asia Media Network 27.799.200 -
PT Dentsu Indonesia Inter Admark 27.663.264 20.161.625
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
2007 2006
__
PT Asia Central Prisma Int. 24.290.960 -
PT Dwisapta Pratama 20.485.819 14.878.472
PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/
Star Reachers Indonesia 17.612.447 10.612.011
PT Fortune Indonesia Tbk 15.215.707 5.385.964
PT Initiatif Media Indonesia 13.926.892 5.406.509
PT Dian Mentari Pratama 13.297.256 11.224.321
PT Bintang Multi Mediathama 13.277.784 -
PT Tempo Promosi 13.127.347 15.925.529
PT Media Direction Indonesia 11.007.261 -
PT Hotlinetama Sarana Adv. 10.334.804 -
PT Quantum Pratama Media 10.233.670 10.141.736
PT Perada Swara Production 9.661.877 8.548.628
PT Armananta Eka Putra 8.584.356 8.282.161
PT Inter Aksi Cipta 7.240.853 3.940.640
PT Pelita Alembana 4.613.063 -
PT CS Media 4.373.248 -
PT Indonesia Media Exchange 4.296.328 -
PT Telekomuniaksi Selular 4.118.578 -
PT Nutrifood Indonesia 3.529.513 3.001.869
PT Activate Media Nusantara 2.900.812 27.756.875
PT Advatama Niaga 2.860.943 -
PT Nasa Advertising 2.450.360 -
PT Auvikomunikasi Mediapro 2.100.287 4.222.927
PT Inpurema Konsultama - 12.846.315
PT Bintang Medhiatama Indonesia - 6.870.683
PT Hotlinetama Sarana - 6.137.075
PT Cursor Media - 5.339.286
PT Esa Algisa - 5.057.711
PT Image Utama Raya - 3.903.574
PT Rama Perwira - 3.595.856
Lain-lain (di bawah Rp3 miliar) 61.510.735 41.146.463
__
Total 508.342.300 380.269.806
Penyisihan piutang ragu-ragu (9.752.023) (8.672.131 )
____
Jumlah 498.590.277 371.597.675
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2007 2006
Saldo awal periode 8.087.558 8.672.131
Penyisihan periode berjalan 1.664.465 -
Saldo 30 September 9.752.023 8.672.131
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2007 2006
Belum jatuh tempo 304.904.376 216.760.144
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 98.605.733 89.054.067
31 - 60 hari 45.909.162 48.538.486
61 - 90 hari 30.146.206 8.837.604
91 - 180 hari 21.171.094 8.000.648
Diatas 180 hari 7.605.729 9.078.857
Jumlah 508.342.300 380.269.806
Penyisihan piutang ragu-ragu (9.752.023) (8.672.131)
Bersih 498.590.277 371.597.675
Berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing akun piutang pada akhir periode,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang-piutang tersebut.
Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, piutang usaha Anak Perusahaan termasuk kas di bank
tertentu dan nilai wajar peralatan studio dan penyiaran dijaminkan secara fidusia atas hutang obligasi I
dengan jumlah tidak kurang dari Rp425 miliar (Catatan 9 dan 15).
Pada tanggal 30 September 2007, piutang usaha Anak Perusahaan, tanah dan bangunan, persediaan
barang berupa film, dan kendaraan-kendaraan bermotor dijaminkan secara fidusia atas hutang
obligasi II dengan jumlah tidak kurang dari Rp287,50 miliar (Catatan 9 dan 15).
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2007 2006
Materi program
Ulangan 129.562.125 95.555.175
Impor 63.636.081 79.645.734
Lokal 17.921.181 6.229.435
Dalam proses dan dalam perjalanan 260.880 27.585.581
Lain-lain 671.558 970.606
Jumlah 212.051.825 209.986.531
Biaya amortisasi materi program yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp437,24 miliar dan
Rp504,23 miliar untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
(Catatan 20).
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Pembayaran uang muka:
Rumah produksi 14.941.177 3.307.500
Karyawan 7.025.438 4.855.551
Pihak Ketiga 2.755.879 1.134.331
Materi program impor 2.217.740 657.108
Pemberitaan 1.230.710 2.502.040
Produksi sendiri 654.935 3.491.202
Lain-lain 94.438 4.500
Jumlah 28.920.317 15.952.232
Biaya dibayar di muka:
Sewa 7.320.959 3.666.721
Asuransi 2.131.005 408.691
Lain-lain 815.928 644.440
Jumlah 10.267.892 4.719.852
Pajak Pertambahan Nilai 4.796.317 882.329
________________ ________________
Jumlah 43.984.526 21.554.413
8. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Pada tahun 2006, akun ini merupakan penyertaan Anak Perusahaan dalam bentuk saham pada PT Radio Prapanca Buana Suara dengan jumlah sebesar Rp155,40 juta yang merupakan kepemilikan sebesar 8,40% dan dicatat berdasarkan metode biaya perolehan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dari PT Radio Prapanca Buana Suara yang
diadakan pada tanggal 20 Desember 2006, yang hasilnya telah diaktakan oleh Akta Notaris No. 3 dariNotaris Jansiman Purba, S.H., disetujui untuk mengalihkan seluruh kepemilikan saham Anak Perusahaan di PT Radio Prapanca Buana Suara kepada PT MNC Networks. Pada tanggal 19 Januari 2007, transaksi pengalihan saham tersebut telah direalisasi dengan harga sebesar Rp300 juta, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 19 Januari 2007 seperti yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Edwar, S.H., No. 2 pada tanggal yang sama.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2007
Saldo Awal
per 1 Januari 2007 per 30 September 2007
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir per 30 September 2007
Nilai Tercatat
Tanah 18.085.700 - - 1 8.085.700
Bangunan dan instalasi 38.843.989 1 56.940 - 3 9.000.929
Peralatan studio dan penyiaran 515.172.707 8.955.265 12.168.910 5 11.959.062
Perabot dan peralatan kantor 34.117.190 2.137.736 4.336 3 6.250.590
Kendaraan 38.734.457 10.588.115 999.202 4 8.323.370
Jumlah Nilai Tercatat 644.954.043 21.838.056 13.172.448 6 53.619.651
Aktiva dalam Penyelesaian:
Bangunan dan instalasi - 14.546.267 - 1 4.546.267
Peralatan penyiaran - 2.009.947 388.400 1 .621.547
Perabot dan peralatan kantor - 8 18.714 - 8 18.714
Jumlah Aktiva dalam Penyelesaian - 17.374.928 388.400 1 6.986.528
Jumlah Nilai Tercatat 644.954.043 39.212.984 13.560.848 6 70.606.179
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan instalasi 23.455.446 1.352.588 - 2 4.808.034
Peralatan studio dan penyiaran 271.325.090 20.425.533 10.398.000 2 81.352.623
Perabot dan peralatan kantor 28.143.395 2.143.685 - 3 0.287.079
Kendaraan 22.643.561 5.238.450 89.113 2 7.792.898
Jumlah Akumulasi Penyusutan 345.567.492 29.160.256 10.487.113 3 64.240.634
Nilai Buku Bersih 299.386.551 3 06.365.545
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2006
Saldo Awal per 1 Januari 2006 per 30 September 2006
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir per 30 September 2006
Nilai Tercatat
Tanah 1 8.085.700 - - 18.085.700
Bangunan dan instalasi 3 3.056.298 6 .140.724 353.033 38.843.989
Peralatan studio dan penyiaran 4 78.245.936 3 6.397.694 822.659 513.820.971
Perabot dan peralatan kantor 3 2.287.281 1 .912.201 161.771 34.037.711
Kendaraan 3 6.772.765 2 .911.800 1.255.910 38.428.655
Jumlah Nilai Tercatat 5 98.447.980 4 7.362.419 2.593.373 643.217.026
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan instalasi 4 .078.094 6 19.108 4.697.202 -
Peralatan penyiaran 1 4.371.687 2 .475.724 16.847.411 -
1 8.449.781 3 .094.832 21.544.613 -
Jumlah Nilai Tercatat 6 16.897.761 5 0.457.251 24.137.986 643.217.026
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan instalasi 2 1.736.762 1 .258.942 - 22.995.704
Peralatan studio dan penyiaran 2 42.885.309 2 1.516.010 45.797 264.355.522
Perabot dan peralatan kantor 2 4.973.865 2 .444.267 - 27.418.131
Kendaraan 1 7.841.883 4 .401.774 607.309 21.636.348
Jumlah Akumulasi Penyusutan 3 07.437.819 2 9.620.993 653.106 336.405.705
Nilai Buku Bersih 3 09.459.942 306.811.321
Penyusutan yang dibebankan pada usaha masing-masing berjumlah Rp29,16 miliar dan Rp29,62 miliar (Catatan 20) untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006. Aktiva tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut:
2007 2006
Hak Guna Bangunan (“HGB”) 111.375 m2 110.399 m2
Hak Milik (“HM”) 1.610 m2 3.216 m2
Girik 9.904 m2 9.904 m2
Jumlah 122.889 m2 123.519 m2
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2036. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Anak Perusahaan. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama Anak Perusahaan. Tanah seluas 80.264 m2 milik Anak Perusahaan merupakan tanah yang digunakan oleh Anak Perusahaan bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk proyek siaran televisi nasional (Catatan 26a).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 berdasarkan evaluasi atas kondisi aktiva pada tanggal-tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 September 2007, aktiva tetap (kecuali tanah dan aktiva dalam penyelesaian) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$35,70 juta dan Rp99,56 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Peralatan studio dan penyiaran milik Anak Perusahaan, ditambah dengan nilai piutang usaha dan kas pada bank tertentu, digunakan sebagai jaminan fidusia atas hutang obligasi I dengan nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp425 miliar (Catatan 15). Tanah, bangunan dan kendaraan bermotor ditambah dengan nilai piutang usaha dan persediaan berupa film digunakan sebagai jaminan fidusia atas hutang obligasi II dengan nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp287,50 miliar (Catatan 15).
10. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai buku Anak Perusahaan pada saat akuisisi sebagai berikut:
2007 2006
Goodwill 803.897.936 803.897.936
Akumulasi amortisasi
Saldo awal tahun 199.533.957 159.017.936
Amortisasi periode berjalan (Januari - September) 30.387.016 30.387.016
Akumulasi amortisasi 229.920.973 189.404.952
Bersih 573.976.963 614.492.984
11. HUTANG USAHA
Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian materi penyiaran dan peralatan stasiun pemancar dari:
2007 2006
Pihak ketiga:
PT Soraya Intercine Film 24.221.510 -
PT R.A. Socha Prada 21.375.000 11.605.000
PT Tripar Multivision Plus 19.780.000 14.860.000
PT MD Entertainment 17.836.152 13.605.000
PT Kharisma Starvision Plus 7.030.000 -
PT Shandika Widya Cinema 6.407.612 6.181.429
PT Nusantara Film 5.680.578 3.586.562
PT Shandiego Creative Media 5.250.000 -
PT Demi Gisela Citra Sinema 3.442.500 1.750.000
United Champ Assets, UK 3.220.793 3.284.215
PT Parkit Film 2.725.000 14.855.631
PT Cipta Imajinasi Disain 2.146.451 5.839.405
PT Rapi Film 75.000 14.195.000
PT Sinemart Indoensia - 5.995.000
Universal Studios International, B.V.,Belanda - 4.517.427
Televisia.,S.A.DEC.V.,Mexico - 4.057.051
PT Teguh Bhakti Mandiri - 2.541.250
Lain-lain (dibawah Rp3 miliar) 36.433.994 50.446.963
Total 155.624.590 157.319.933
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan)
Persentase dari
Jumlah Kewajiban
2007 2006 2007 2006
Pihak Hubungan Istimewa:
(Catatan 25)
PT Indika Siar Sarana 204.857 570.817 0,02% 0,08%
Jumlah Pihak Hubungan
Istimewa 204.857 570.817 0,02% 0,08%
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2007 2006
Belum jatuh tempo 61.032.662 36.328.393
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 35.992.334 45.924.657
31 - 60 hari 21.033.188 31.846.453
61 - 90 hari 12.134.706 14.309.700
91 - 180 hari 18.094.154 17.325.389
Diatas 180 hari 7.542.403 12.156.158
Jumlah 155.829.447 157.890.750
12. HUTANG LAIN-LAIN
Hutang lain-lain terdiri dari:
2007 2006
Pihak ketiga
Hutang sewa guna usaha 5.998.427 -
Karyawan 3.926.723 1.151.725
PT Manggala Gelora Perkasa 2.260.564 -
Lain-lain 1.983.216 995.722
14.168.930 2.147.447
Pihak Istimewa
Lain-lain 442.755 -
Jumlah 14.611.685 2.147.447
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
2007 2006
Beban bunga 18.399.618 3.246.528
Beban program 16.322.397 3.662.873
Premi asuransi 4.808.015 -
Beban promosi 2.451.462 -
Beban bagi hasil SMS ke pihak ketiga 1.537.372 1.318.986
Honorarium tenaga ahli 829.919 1.213.896
Listrik 361.246 375.197
Bonus 208.353 -
Lain-lain 749.823 576.344
Jumlah 45.668.205 10.393.824
14. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2007 2006
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2) 524.621 140.314
Pasal 21 3.217.355 4.640.017
Pasal 23 1.239.765 673.649
Pasal 25 5.190.801 -
Pasal 26 398.320 591.400
Pasal 29 24.926.616 11.315.675
Denda pajak - 3.037.007
Pajak Pertambahan Nilai 26.108.975 21.939.519
Jumlah 61.606.453 42.337.581
Perusahaan
Pada bulan Juni 2007, atas permohonan restitusi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun pajak 2006 sebesar Rp1,03 miliar, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas Pajak Penghasilan Badan. Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas PPh Badan tersebut.
Pada bulan Mei 2007, atas permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas PPN untuk masa Maret 2007 sebesar Rp2,78 miliar. Pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas PPN tersebut.
Pada bulan Maret 2007, Perusahaan menerima 6 (enam) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKP Nihil) atas pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak pertambahan nilai atas pemanfaatan jasa kena pajak tidak berwujud dari luar pabean, pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, pasal 21, pasal 23 dan pasal 26 tahun 2005. Selain itu, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2005 sebesar Rp1,33 miliar. Pada tanggal 16 April 2007, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas lebih bayar pajak tersebut.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Anak Perusahaan
Pada April 2007, Anak Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) atas Surat
Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan pasal 4 ayat 2, 23, 25, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) Jasa Luar Negeri, dan PPN Masa untuk tahun pajak 2002 yang seluruhnya
berjumlah Rp482 juta. Anak Perusahaan melunasi seluruh STP ini pada tanggal 8 Mei 2007. Hasil
ketetapan pajak tersebut telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam
laporan laba rugi tahun 2007
Pada Januari 2006, Anak Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 21, 23, 26, pajak pertambahan nilai
dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2002 yang seluruhnya
berjumlah Rp7,85 miliar (pokok Rp5,27 milliar dan denda Rp2,58 milliar). Anak Perusahaan setuju
dengan surat ketetapan tersebut dan membayar hutang pokok pajak tersebut pada bulan Februari
2006. Disamping itu, Anak Perusahaan mengajukan surat permohonan pengurangan denda kepada
Direktur Jenderal Pajak dan atas permohonan pengurangan denda tersebut, sebagian telah
dikabulkan oleh Direktur Jenderal Pajak, sehingga denda pajak yang terhutang menjadi Rp2,29 miliar,
dimana denda pajak sejumlah Rp439 juta telah dibayar pada bulan November 2006 dan sisa
kekurangan dari denda pajak telah dibayar seluruhnya pada bulan Januari 2007. Hasil ketetapan pajak
tersebut telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2006.
15. HUTANG OBLIGASI
2007 2006
Hutang obligasi Surya Citra Televisi I tahun 2003 424.058.889 422.780.398
Hutang obligasi Surya Citra Televisi II tahun 2007 571.421.541 -
Jumlah 995.480.430 422.780.398
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI I TAHUN 2003
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Anak Perusahaan, dengan PT Bank Niaga Tbk.
(“Bank Niaga”) sebagai wali amanat sebagai berikut:
2007 2006
Hutang pokok 425.000.000 425.000.000
Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi
dengan amortisasi (941.111) (2.219.602)
Bersih 424.058.889 422.780.398
Pada tanggal 10 Juni 2003, Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-
1327/PM/2003 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Anak Perusahaan untuk
melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003
Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari
pecahan Rp50 juta. Pada tanggal 25 Juni 2003, obligasi tersebut diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh
tempo seluruhnya pada tanggal 25 Juni 2008. Anak Perusahaan dapat membeli kembali obligasi
tersebut setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut dikenakan tingkat
bunga tetap sebesar 13,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada
tanggal 25 September 2003 sampai dengan tanggal 25 Juni 2008. Obligasi tersebut telah didaftarkan
di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 30 Juni 2003.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga sebagaimana dinyatakan
dengan Akta Notaris No. 135 tanggal 23 April 2003 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti
Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 14 tanggal 2 Juni 2003 oleh notaris yang sama,
Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, peralatan studio dan penyiaran tertentu dan kas
di PT Bank Central Asia Tbk dengan nomor rekening 253.300.4989 milik Anak Perusahaan dengan
nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp425 miliar. Akan tetapi, tidak ada pembatasan atas
penggunaan dana dalam rekening tersebut. Penjaminan ini dinyatakan dalam Pembebanan Jaminan
Secara Fidusia Atas Tagihan-tagihan seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 16 dan
Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas Peralatan Penyiaran seperti yang dinyatakan dengan Akta
Notaris No. 17 serta Pemberian Jaminan Secara Fidusia Atas Rekening Giro seperti yang dinyatakan
dengan Akta Notaris No. 18, seluruhnya tertanggal 2 Juni 2003. Semua akta tersebut telah diaktakan
oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H. Selain itu, Anak Perusahaan tidak
diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga, Anak Perusahaan harus
memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
- Penggabungan atau pengambilalihan usaha
- Perolehan pinjaman baru
- Penjaminan aktiva yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi
- Perubahan bidang usaha utama
- Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
- Pengajuan permohonan pailit
- Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Anak Perusahaan
Anak Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%
- Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 300%
- Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari
penawaran obligasi tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Pelunasan pinjaman bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah Rp172 miliar
2. Sisanya, sebesar enam puluh lima persen (65%) akan digunakan untuk menambah modal kerja
dan tiga puluh lima persen (35%) akan digunakan untuk memperoleh peralatan studio dan
penyiaran
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2007, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran obligasi seperti
yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut:
1. Pelunasan pinjaman bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah Rp170,93 miliar
2. Perolehan peralatan studio dan penyiaran sejumlah Rp86,21 miliar
3. Modal kerja Anak Perusahaan sejumlah Rp161,18 miliar
Pada tahun 2007 dan 2006, obligasi ini memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) dan idA-
(Single A Minus, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam laporannya masing-masing No. 333/PEFDir/
VI/2007 tanggal 12 Juni 2007 dan No. 331/PEF-Dir/VII/2005 tanggal 1 Juli 2005.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Anak Perusahaan yang diselenggarakan
pada tanggal 23 April 2007 sebagaimana telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 182 dari Aulia
Taufani S.H., sebagai pengganti Sutjipto S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Anak
Perusahaan menyetujui penerbitan Obligasi SCTV II Tahun 2007 dan menjaminkan asset Anak
Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi tersebut, setinggi-tingginya yaitu sebesar Rp600
miliar.
2007 2006
Hutang pokok 575.000.000 -
Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi
dengan amortisasi (3.578.459) -
Bersih 571.421.541 -
Pada tanggal 29 Juni 2007, Anak Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-
3213/BL/2007 dari Ketua Bapepam-LK sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan
penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II dengan Tingkat Bunga
Tetap” dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, obligasi tersebut diterbitkan.
Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Anak Perusahaan dapat membeli
kembali obligasi tersebut setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut
dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan,
dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Obligasi tersebut telah
didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 11 Juli 2007.
Jaminan obligasi berupa aktiva tetap milik Anak Perusahaan yang akan diikat dengan Hak
Tanggungan, tagihan-tagihan inventori (film) dan/atau kendaraan-kendaraan Anak Perusahaan yang
diikat secara fidusia, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa mendatang, yang
keseluruhan nilai jaminannya minimal sebesar 50% (lima puluh persen) dari Pokok Obligasi, dengan
rincian sebagai berikut (nilai dalam rupiah penuh):
i. Tanah dan Bangunan senilai Rp142.254.015.000.
ii. Stok barang-barang persediaan/inventori (film) senilai Rp25.850.540.000.
iii. Kendaraan – kendaraan bermotor senilai Rp21.695.100.000.
iv. Piutang senilai Rp97.703.210.000.
Selain itu, Anak Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga, Anak Perusahaan harus
memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
- Penggabungan atau pengambilalihan usaha
- Perolehan pinjaman baru
- Penjaminan aktiva yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi
- Perubahan bidang usaha utama
- Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
- Pengajuan permohonan pailit
- Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Perusahaan
Anak Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%
- Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300%
- Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
HUTANG OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan)
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari
penawaran obligasi tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 74% (tujuh puluh empat persen) digunakan untuk pelunasan/refinancing seluruh Obligasi
Surya Citra Televisi I tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap
2. Sekitar 16% (enam belas persen) digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, antara lain:
a. Pembelian alat-alat untuk menunjang sarana produksi
b. Pembelian alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan (storage); dan
c. Pembelian alat-alat IT untuk menunjang System Media Ordering & Archiving, Billing dan
Accounting.
3. Sisanya sekitar 10% (sepuluh persen) digunakan untuk modal kerja
Sampai dengan 30 September 2007, akumulasi penggunaan hasil penjualan obligasi seperti yang
dilaporkan ke BAPEPAM adalah sebagai berikut:
1. Perolehan peralatan produksi, penyiaran dan IT sejumlah Rp21,69 miliar
2. Modal kerja Perusahaan sejumlah Rp46,16 miliar
Pada tahun 2007, obligasi ini memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan
peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam
laporannya No. 333/PEF-Dir/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007.
16. MODAL SAHAM
Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 berdasarkan
laporan dari PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
30 September 2007 dan 2006
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah
PT Abhimata Mediatama 1.490.247.500 78,69% 372.561.875
The Northern Trust Company S/A Northern 149.580.500 7,90 37.395.125
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5%) 253.922.000 13,41 63.480.500
Jumlah 1.893.750.000 100,00% 473.437.500
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Agio saham
Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana 226.424.500 226.424.500
Penawaran Umum Saham Perdana 318.750.000 318.750.000
Biaya emisi efek (24.263.247) (24.263.247)
Pelaksanaan Waran Karyawan Perdana (ESOP)
(Catatan 24) 6.537.375 6.537.375
Jumlah 527.448.628 527.448.628
18. SALDO LABA
Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 11 Juli 2007, Direksi memutuskan untuk
menyetujui pembagian dividen interim dari saldo laba untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2007 kepada para pemegang saham sebesar Rp37,88 miliar atau sebesar Rp20 (Rupiah
penuh) per lembar saham. Dividen kas tersebut telah dibayarkan pada tanggal 21 Agustus 2007.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2007,
yang telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 56 dari Notaris Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, pada
tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan dari saldo laba tahun 2006 sejumlah Rp1 miliar untuk memenuhi
ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995 mengenai “Perseroan Terbatas”, Pasal
61.
· Menetapkan dividen Interim yang telah dibagikan pada tanggal 5 Januari 2007 sebesar
Rp15,15 miliar atatu Rp8 (Rupiah penuh) per lembar saham sebagai Dividen Final
Perusahaan.
Dalam Keputusan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tanggal 10 November 2006,
Direksi Perusahaan memutuskan untuk menyetujui pembagian dividen kas interim sebesar Rp15,15
miliar atau sebesar Rp8 (Rupiah penuh) per saham dari laba bersih tahun 2006. Dividen kas tersebut
telah dibayarkan pada tanggal 5 Januari 2007.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 31 Mei 2006, yang
hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No.174 oleh Sutjipto S.H., pada tanggal yang sama,
pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan umum sejumlah Rp2 miliar dari saldo laba tahun 2005 untuk
memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”,
Pasal 61 ayat 1.
· Membagikan dividen kas sejumlah Rp63,41 miliar dari saldo laba tahun 2005, termasuk
dividen kas interim sejumlah Rp47,34 miliar yang sudah dibagikan kepada pemegang
saham, sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 15 November 2005.
· Membagikan dividen kas tambahan atas saldo laba sebesar Rp78,94 miliar, sehingga
jumlah dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham pada tahun 2006 adalah
sebesar Rp95 miliar atau sebesar Rp50,20 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas ini
telah dibayarkan pada tanggal 11 Juli 2006.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. SALDO LABA (lanjutan)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2005, yang
hasilnya telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 11 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti
Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
· Membentuk cadangan umum sejumlah Rp2 miliar dari saldo laba tahun 2004 untuk
memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”,
Pasal 61 ayat 1.
· Membagikan dividen kas sejumlah Rp66,28 miliar atau sebesar Rp35 (Rupiah penuh) per
saham dari saldo laba tahun 2004. Dividen kas ini telah dibayarkan pada tanggal 12 Juli
2005.
19. PENDAPATAN IKLAN BERSIH
Akun ini terdiri dari:
2007 2006
Pendapatan iklan 1.163.544.570 1.125.696.436
Pendapatan lain-lain 10.001.495 8.928.590
Dikurangi: potongan penjualan/komisi (226.449.333) (218.582.105)
Jumlah 947.096.732 916.042.921
Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih adalah
pendapatan dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp161,15 miliar atau 17,28% untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007. Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan
bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih adalah pendapatan dari PT Wira Pamungkas
Pariwara sebesar Rp 138,38 miliar atau 15,26% dan PT Initiatif Media Indonesia sebesar Rp 80,69
miliar atau 10,23% untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006.
Pelaporan segmen tidak dapat diterapkan terhadap Anak perusahaan karena pendapatan hanya
berasal dari penayangan iklan.
20. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari:
2007 2006
Program dan siaran:
Amortisasi materi program (Catatan 6) 437.236.728 504.233.907
Beban penyiaran (Catatan 26a) 8.701.456 11.860.840
Jasa satelit dan transmisi (Catatan 26b) 6.445.797 12.506.123
Lain-lain 7.949.713 8.163.677
Jumlah beban program dan siaran 460.333.694 536.764.547
Umum dan administrasi:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
(Catatan 21 dan 24) 142.752.805 132.410.026
Penyusutan (Catatan 9) 29.160.255 29.620.992
Sewa 11.791.539 12.620.387
Promosi 9.284.085 15.425.764
Perjalanan 4.586.723 3.969.980
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
2007 2006
Umum dan administrasi:
Perlengkapan kantor 4.219.398 3.557.059
Perbaikan dan pemeliharaan 3.529.762 4.377.076
Honorarium tenaga ahli 2.990.411 5.285.395
Komunikasi 2.944.374 3.397.665
Asuransi 2.722.132 2.988.222
Listrik 2.571.992 2.371.273
Donasi 2.042.486 2.147.069
Kendaraan 1.421.589 1.267.528
Lain-lain 4.592.262 2.145.240
Jumlah beban umum dan administrasi 224.609.813 221.583.676
Jumlah Beban Usaha 684.943.507 758.348.223
Pemasok dengan nilai pembelian lebih dari 10% dari jumlah pembelian adalah PT MD Entertainment
sebesar Rp165,15 miliar, PT R.A Socha Prada sebesar Rp51,31 miliar dan PT Tripar Multivision Plus
sebesar Rp47,33 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007
dan PT Tripar Multivision Plus sebesar Rp44,73 miliar dan PT MD Entertainment sebesar Rp42,25
miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006.
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan
peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan
mengakui kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi
2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”. Estimasi kewajiban atas imbalan paska kerja ditentukan
berdasarkan penilaian aktuaris pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang dilakukan masingmasing
oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, keduanya
aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 7 Februari 2007
(Perusahaan) dan 29 Januari 2007 (Anak Perusahaan) dan 1 Maret 2006 (Perusahaan dan Anak
Perusahaan).
Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga : 10,5% dan 13% per tahun pada tahun 2006 dan 2005
Tingkat kenaikan gaji : 9% dan 11% per tahun pada tahun 2006 dan 2005
Usia pensiun : 55 tahun
Pensiun dini/pengunduran diri : 10% sampai dengan usia 25 dan berkurang secara linear
sampai dengan 1% pada usia 45 dan setelahnya
Tingkat kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980
Tingkat cacat : 10% dari tingkat kematian
Metode penilaian : Metode Projected Unit Credit
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2007 2006
Beban jasa kini 4.554.093 4.473.423
Beban bunga 4.054.824 4.177.716
Amortisasi bersih tahun berjalan 313.805 313.803
Hasil aktiva program (2.243.748 ) (558.756 )
Jumlah beban 6.678.974 8.406.186
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2007 2006
Nilai kini kewajiban 54.528.664 46.198.169
Biaya jasa lalu yang belum diakui - non-vested (3.126.450 ) (3.685.134 )
Laba (rugi) aktuarial yang belum diakui (1.602.476 ) 2.690.689
Jumlah kewajiban 49.799.738 45.203.724
Nilai wajar aktiva program (27.984.279 ) (15.406.201 )
Kewajiban diakui di neraca 21.815.459 29.797.523
Mutasi estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir
pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Saldo awal tahun 24.204.100 29.245.691
Penyisihan periode berjalan 6.678.974 8.964.943
Pembayaran kepada karyawan (1.272.172 ) (1.979.180 )
Jumlah 29.610.902 36.231.454
Penambahan aktiva program (7.795.443 ) (6.433.931 )
Saldo akhir periode 21.815.459 29.797.523
Untuk mendanai kewajiban atas imbalan kerja karyawan, pada tanggal 19 Agustus 2005, Anak
Perusahaan telah membeli Polis Asuransi Jiwa dengan PT Prudential Life Insurance (“PLI”) dimana
Anak Perusahaan telah melakukan investasi dalam beberapa produk asuransi PLI dalam bentuk
managed fund atas nama Anak Perusahaan untuk menanggung kematian, kecelakaan, cacat dan
masa pensiun untuk seluruh karyawan tetap Anak Perusahaan dengan pertanggungan asuransi
sampai tahun 2065. Sesuai dengan jadwal pembayaran dari program asuransi tersebut, Anak
Perusahaan diharuskan untuk membayar angsuran tahunan yang dialokasikan atas premi asuransi
dan investasi dalam managed fund. Alokasi pembayaran angsuran untuk investasi (setelah dikurangi
dengan alokasi untuk biaya premi asuransi) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal
30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
2007 2006
Saldo awal tahun 20.188.836 8.972.270
Pembayaran asuransi 8.945.630 8.190.947
Alokasi untuk premi asuransi (1.150.187 ) (1.757.016 )
Alokasi untuk investasi 7.795.443 6.433.931
Saldo akhir 27.984.279 15.406.201
Pembayaran atas premi asuransi dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” dalam laporan laba
rugi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006.
22. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari:
2007 2006
Tahun berjalan – Anak Perusahaan
Atas laba periode barjalan 77.455.705 47.590.135
Ditangguhkan
Perusahaan (1.999.494) (3.213.924)
Anak Perusahaan (2.920.959) (4.788.447)
Jumlah (4.920.453) (8.002.371)
Bersih 72.535.252 39.587.764
Beban Pajak Tahun Berjalan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan
taksiran rugi fiskal untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan
2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 192.640.147 86.564.636
Ditambah (dikurangi):
Amortisasi goodwill 30.387.016 30.387.016
Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan (235.241.326) (126.360.812)
Rugi sebelum pajak penghasilan (12.214.163) (9.409.160)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
2007 2006
Beda temporer:
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan 339.124 304.579
Beda tetap:
Kesejahteraan karyawan 10.896.916 7.429.773
Penyusutan aktiva tetap 131.258 144.164
Sumbangan 13.250 18.000
Beban pajak 370.998 117.641
Jamuan dan representasi 34.799 108.024
Penghasilan bunga yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final (6.137.928) (9.121.518)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan (6.565.746) (10.408.497)
Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya (53.478.056) (39.569.595)
Koreksi atas kompensasi rugi fiskal berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2005 dan 2004 239.889 80.147
Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan (59.803.913) (49.897.945)
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada
tahun 2007 dan 2005, akumulasi rugi fiskal Perusahaan untuk tahun pajak 2005 dan 2004 dikoreksi
masing-masing sebesar Rp239,89 juta dan Rp80,15 juta dan ditetapkan menjadi sebesar Rp10,95
miliar untuk tahun Pajak 2005 dan Rp16,57 miliar untuk tahun Pajak 2004.
Pada tanggal 31 Oktober 2002, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak telah mengeluarkan Surat
Keputusan No. Kep 01.PU/WPJ.19/KP.0104/2002 yang mengizinkan Anak Perusahaan untuk
mengalokasikan keuntungan dari restrukturisasi pinjaman dengan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) pada tahun 2002 sebesar Rp85,43 miliar selama 5 (lima) tahun (2002 - 2006),
dimana besarnya pengakuan penghasilan yang dialokasikan setiap tahun adalah sebesar
Rp17,09 miliar.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2007 2006
Taksiran penghasilan kena pajak -
Anak Perusahaan 258.244.017 158.692.117
Beban pajak penghasilan tahun berjalan -
Anak Perusahaan 77.455.705 47.590.135
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (30%):
Perusahaan
Rugi fiskal (1.969.723) (3.122.550)
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (101.737) (91.374)
Koreksi rugi fiskal tahun pajak 2005 71.966 -
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
2007 2006
Anak Perusahaan
Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (1.520.303) -
Penyusutan aktiva tetap (1.400.656) (944.085)
Alokasi keuntungan dari penyelesaian hutang BPPN - (3.844.362)
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan (4.920.453) (8.002.371)
Bersih 72.535.252 39.587.764
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
progresif yang berlaku (dengan tarif maksimum sebesar 30%) dari laba sebelum beban pajak
penghasilan, dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi konsolidasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan
2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 192.640.147 86.564.636
Ditambah (dikurangi):
Amortisasi goodwill 30.387.016 30.387.016
Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan (235.241.326) (126.360.812)
Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan (12.214.163) (9.409.160)
Manfaat pajak penghasilan dengan tarif
pajak yang berlaku (3.664.249) (2.822.748)
Koreksi atas kompensasi rugi fiskal berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) 71.966 -
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Kesejahteraan karyawan 3.269.075 2.228.932
Penyusutan aktiva tetap 39.378 43.249
Sumbangan 3.975 5.400
Beban pajak 111.299 35.292
Jamuan dan representasi 10.440 32.407
Penghasilan bunga yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final (1.841.378) (2.736.456)
Beban (manfaat) pajak penghasilan
Perusahaan (1.999.494) (3.213.924)
Anak Perusahaan 74.534.746 42.801.688
Beban pajak penghasilan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 72.535.252 39.587.764
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Aktiva pajak tangguhan
Perusahaan
Taksiran kewajiban imbalan karyawan 465.009 417.621
Akumulasi rugi fiskal per 30 September 14.422.350 11.474.605
Jumlah 14.884.359 11.892.226
Anak Perusahaan
Estimasi kewajiban atas kesejahteraan karyawan 14.477.913 11.139.142
Aktiva tetap (9.759.863) (9.207.185)
Penyisihan piutang ragu-ragu - 2.615.603
Pos luar biasa – keuntungan dari
Penyelesaian hutang BPPN - (2.330.465)
Jumlah 4.718.050 2.217.095
Aktiva pajak tangguhan 19.602.409 14.109.321
23. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (LPS)
Berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per
saham dasar dan dilusian pada tahun 2007 dan 2006:
Jumlah Rata-rata Nilai Laba
Tertimbang Saham per Saham
2007 Laba Bersih yang Beredar (Rupiah penuh)
Laba Per Saham Dasar
Laba bersih tersedia untuk
pemegang saham 120.104.895 1.893.750.000 63,42
Ditambah:
Asumsi atas konversi
waran karyawan ke modal
saham pada tanggal pemberian
(grant date) (Catatan 24) - 35.390.650 -
Laba Per Saham Dilusian
Laba bersih tersedia untuk
pemegang saham
setelah asumsi di atas 120.104.895 1.929.140.650 62,26
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (LPS) (lanjutan)
Jumlah Rata-rata Nilai Laba
Tertimbang Saham Per Saham
2006 Laba bersih yang Beredar (Rupiah penuh)
Laba Per Saham Dasar
Rugi bersih tersedia untuk
pemegang saham 46.976.872 1.893.750.000 24,81
Ditambah:
Asumsi atas konversi
waran karyawan ke modal
saham pada tanggal pemberian
(grant date) (Catatan 24) - 27.227.394 -
Laba Per Saham Dilusian
Rugi bersih tersedia untuk
pemegang saham
setelah asumsi di atas 46.976.872 1.920.977.394 24,45
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 25 April 2002,
dimana hasilnya telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 104 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai
pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui
rencana pelaksanaan opsi pemilikan saham dan memberikan kuasa kepada komisaris Perusahaan
untuk menentukan hal-hal terkait, jika dianggap perlu.
Opsi kepemilikan saham oleh karyawan akan diberikan kepada komisaris, direksi dan karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai insentif dan remunerasi sejumlah 75 juta waran dan terdiri
dari 2 (dua) skema:
· Waran Karyawan Perdana (18,75 juta lembar waran)
Waran karyawan perdana sebesar 18,75 juta waran telah dialokasikan kepada karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing sebesar 1.968.200 waran dan 16.781.800
waran, yang telah dikonversi menjadi saham (tanpa biaya tambahan) pada bulan Februari
2003.
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran)
Sesuai Akta Pernyataan Penerbitan Waran Karyawan Perusahaan No. 34 tanggal 12 Mei
2002 yang telah diaddendum dengan akta No. 79 tanggal 19 Juni 2002 dari Notaris Aulia
Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Waran Karyawan ini
mempunyai masa berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pernyataan
Penerbitan Waran dan juga tunduk pada syarat-syarat sebagai berikut:
- Seorang karyawan harus telah bekerja dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan
paling sedikit 5 (lima) tahun sejak tanggal Akta Pernyataan Penerbitan Waran sebelum
waran-warannya dapat dikonversikan menjadi saham. Ketentuan tersebut tidak berlaku
bagi direksi atau komisaris atau karyawan yang cacat permanen, meninggal dunia atau
pension
- Setiap tahun pada tanggal 12 Mei sesudah tahun kelima, karyawan yang bersangkutan
boleh mengkonversikan Waran-waran dengan harga konversi sebesar Rp250 per saham
yang telah dialokasikan kepadanya (jadwal vesting).
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran) (lanjutan)
- Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau berhenti setelah 5 tahun, karyawan
tersebut berhak untuk mengkonversikan Waran-warannya yang telah dialokasikan
kepadanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Apabila seorang karyawan menjadi cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun
walaupun belum 5 tahun maka semua Waran yang telah dialokasikan kepada karyawan
tersebut tetap dapat dikonversikan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting
- Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau dilakukan pemutusan hubungan
kerjanya sebelum 5 tahun masa kerja, maka mereka tidak berhak atas Waran karyawan
yang telah dialokasikan
- Apabila direksi dan/atau komisaris diberhentikan atau mengundurkan diri maka direksi
dan/atau komisaris tersebut akan memperoleh seluruh Waran yang telah dialokasikan
kepadanya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting
Waran karyawan ini akan dibagikan melalui 5 tahap sebagai berikut:
- Tahap 1: 8.437.500 waran atau 15% dari jumlah waran
- Tahap 2: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 3: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 4: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran
- Tahap 5: 14.062.500 waran atau 25% dari jumlah waran
Sesuai dengan penerbitan waran di atas, nilai wajar atas setiap waran yang diberikan
ditentukan oleh manajemen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-
Scholes” dengan asumsi berikut:
2003 2004 2005 2006 2007
Suku bunga bebas risiko
yang dharapkan 10,75% 10,54% 10,15% 10,93% 8,36%
Ketidakstabilan harga saham
yang diharapkan 62,52% 61,23% 56,57% 55,00% 54,48%
Dividen yang diharapkan 6,46% 1,01% 2,40% 2,86% 3,24%
Periode waran yang diharapkan 5 tahun
Rincian penerbitan waran per tanggal penerbitan adalah sebagai berikut:
Jumlah Waran yang Diterbitkan kepada Karyawan
Tahap
Tanggal Penerbitan
Perusahaan
Anak
Perusahaan
Jumlah
Tanggal
Eksekusi
1 11 Mei 2003 1.687.500 6.750.000 8.437.500 12 Mei 2008
2 11 Mei 2004 2.250.000 9.330.000 11.580.000 12 Mei 2009
3 11 Mei 2005 2.250.000 9.993.000 12.243.000 12 Mei 2010
4 11 Mei 2006 2.672.000 9.500.084 12.172.084 12 Mei 2011
5 11 Mei 2007 3.695.340 11.840.234 15.535.574 12 Mei 2012
Sampai dengan tanggal 30 September 2007 seluruh waran berjumlah 56.250.000 waran
sudah diterbitkan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
· Waran Karyawan (56,25 juta lembar waran) (lanjutan)
Pada tahun 2004, sebanyak 330.000 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1 telah
dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 2, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2009.
Pada tahun 2005, sebanyak 993.000 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1 dan 2
telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 3, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2010.
Pada tahun 2006, sebanyak 922.084 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1, 2 dan 3
telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari Anak
Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran
Karyawan ke Dua - Tahap 4, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2011.
Pada tahun 2007, sebanyak 1.473.074 waran dari Waran Karyawan ke Dua - Tahap 1, 2, 3
dan 4 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari
Anak Perusahaan. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam
Waran Karyawan ke Dua - Tahap 5, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2012.
Beban kompensasi atas penerbitan waran pada tahun 2007 berjumlah Rp8,86 miliar disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Upah” dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Total waran yang diterbitkan masing-masing sejumlah Rp26,31 miliar
dan Rp17,45 miliar pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 dicatat sebagai “Opsi Saham”
pada ekuitas.
25. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Transaksi Hubungan Istimewa
Anak Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, pihak
hubungan istimewa, sehubungan dengan pengembangan pemancar Anak Perusahaan di beberapa
kota di Indonesia. Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006
jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana sebesar Rp1,15
miliar dan Rp1,73 miliar. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 30 September
2007 dan 2006 sebesar Rp204,86 juta dan Rp570,82 juta atau sebesar 0,15% dan 0,08% dari jumlah
kewajiban dan disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam
neraca konsolidasi (Catatan 11).
Sifat Hubungan Istimewa
PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono,
komisaris Perusahaan dan Anak Perusahaan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN
a. Pada tahun 1993, Anak Perusahaan dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mengadakan
perjanjian “Nationwide Policy” dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam
bentuk Perjanjian Kerjasama, yang mencakup diantaranya:
- Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di
Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing (Catatan 9);
- Pengaturan pembagian biaya operasional yang timbul.
Bagian Anak Perusahaan atas biaya operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
b. Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”) (dahulu PT
Satelit Palapa Indonesia/Satelindo), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang
mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 1 Juli
2000, Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder
selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh
empat) jam, sesuai kebutuhan Anak Perusahaan. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa
penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai
31 Juli 2006. Biaya sewa dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar
AS$425 ribu per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Biaya sewa tersebut
harus dibayar di muka untuk 3 (tiga) bulan masa sewa.
Pada tanggal 19 Juni 2006, Anak Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana
disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1
Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325 ribu per tahun. Biaya
sewa tersebut harus dibayar di muka untuk 3 (tiga) bulan masa sewa.
Para pihak juga menyetujui, apabila Anak Perusahaan melakukan pemutusan kontrak sebelum
jatuh tempo, maka Anak Perusahaan diharuskan membayar biaya pemutusan sebesar 60% dari
sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana
yang lebih besar, ditambah AS$1 juta dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh)
tahun atau pembayaran secara tunai.
Selama periode sewa, Anak Perusahaan juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis
layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25 ribu per tahun, untuk periode 4
(empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006.
Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp2,23 miliar dan Rp2,94 miliar untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, disajikan sebagai
bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba
rugi konsolidasi (Catatan 20).
c. Pada tanggal 17 Desember 2003, Anak Perusahaan memperoleh hak eksklusif penyiaran televisi
dan radio di Indonesia atas Federation Internationale de Football Association (FIFA) World Cup
tahun 2006 berdasarkan perjanjian terpisah “Television and Radio Broadcast” dengan INFRONT
WM GMBH, perusahaan yang berbasis di Jerman; dan INFRONT WM AG, perusahaan yang
berbasis di Swiss. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Anak Perusahaan telah membayar
uang muka kepada perusahaan-perusahaan tersebut dan disajikan sebagai bagian dari akun
“Biaya Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi 30 September 2006.
Pada tahun 2006, seluruh saldo uang muka tersebut telah dibebankan sebagai bagian dari akun
“Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi
tahun 2006 pada saat acara olahraga tersebut telah ditayangkan.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Pada tanggal 21 September 2004, Anak Perusahaan mengadakan perjanjian “2006 Federation
Internationale de Football Association (“FIFA”) World Cup Main Sponsorship” dengan PT Perada
Swara Production (“PSP”). Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Anak Perusahaan akan
memberikan hak kepada PSP untuk menayangkan seluruh iklan dari produk tertentu selama FIFA
World Cup 2006. Pada tanggal 30 September 2006, saldo uang muka dari PSP berjumlah AS$5
juta (ekuivalen Rp46,16 miliar) disajikan sebagai akun “Uang Muka Pelanggan” dalam neraca
konsolidasi tahun 2006. Pada bulan September 2006, uang muka ini telah diakui sebagai
penjualan pada saat acara olahraga tersebut telah ditayangkan.
e. Anak Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan
berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tanggal 30 September 2007, saldo dari seluruh perjanjian
pembelian dan izin penayangan atas program yang periode penayangannya belum dimulai dan
belum dibayar adalah sejumlah Rp63,15 miliar.
f. Pada tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan perjanjian sewa
secara terpisah dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”), dimana Perusahaan dan Anak
Perusahaan secara terpisah akan menyewa bangunan dari gedung perkantoran Senayan City
Office Tower (masih dalam pembangunan) yang akan digunakan sebagai ruang kantor, ruang
studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung
perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan
Rp97,39 miliar untuk Anak Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat
dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
· Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan
Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat
bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada
PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara PT MGP dan BPGBK.
Pada akhir masa sewa, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak opsi pertama untuk
memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari
BPGBK kepada PT MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
· Apabila PT MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 tahun dari BPGBK, nilai
sewa sejumlah Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan Rp97,39 miliar untuk Anak Perusahaan
akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun dan akan mengurangi sisa
hutang secara proporsional.
· Biaya sewa per meter persegi akan bergantung pada lettable area pada pengukuran terakhir
dengan jumlah sewa pokok sebesar Rp99,65 miliar untuk Perusahaan dan Rp97,39 miliar
untuk Anak Perusahaan. Jumlah sewa pokok tersebut akan dibayar dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang dimulai pada tanggal 28 September 2005 sampai dengan tanggal
28 September 2010 berdasarkan jadwal pembayaran triwulanan seperti dicantumkan pada
perjanjian. Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh Anak
Perusahaan kepada PT MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika Perusahaan dan
Anak Perusahaan akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada tiap
pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
· Peralihan bangunan yang disewakan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan dijadwalkan
masing-masing pada tanggal 1 Oktober 2006 dan 10 Januari 2007 untuk ruang kantor dan 8
(delapan) bulan dari tanggal persetujuan rancangan (misalnya untuk PT MGP memulai
struktur studio dan pekerjaan rancangan arsitektur) oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
dengan tambahan 2 (dua) bulan masa tenggang untuk ruang studio. Peralihan ruang kantor
yang disewakan oleh PT MGP kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dilaksanakan
pada tanggal 26 Januari 2007.
· Perusahaan dan Anak Perusahaan harus membayar di muka secara triwulanan biaya
pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP
yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
· Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan membayar secara triwulanan kepada PT MGP
dalam jumlah tertentu tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa
sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang
disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai
perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta
perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari
sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada Perusahaan dan
Anak Perusahaan.
BPGBK selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri telah memberikan
perpanjangan waktu 2 tahun kepada PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama
antara PT MGP dan BPGBK.
Pada tanggal 4 Juni 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani Amendemen I
terhadap perjajian sewa di atas dengan pihak PT MGP untuk melakukan pertukaran 3 lantai dari
gedung perkantoran di atas yaitu lantai 10, 11 dan 12 dengan lantai 15, 16, dan 17.
Pada tanggal 27 Agustus 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan secara terpisah
menandatangani Amendemen II terhadap perjanjian sewa di atas dengan pihak PT MGP, di mana
Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melunasi seluruh hutang sewa jangka panjang tersebut
sejumlah Rp114,24 miliar yang seharusnya jatuh tempo pada tanggal 28 September 2010.
Atas pelunasan dipercepat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan mendapatkan potongan harga
sehingga total pelunasannya menjadi Rp89,40 miliar. Pada tanggal 28 Agustus 2007, Perusahaan
dan Anak Perusahaan telah membayar hutang sewa jangka panjang tersebut dengan menahan
sebagian pembayaran sejumlah Rp2,26 miliar (Perusahaan) dan Rp2,21 miliar (Anak Perusahaan)
sebagai retensi yang akan dikembalikan kepada PT MGP paling lambat tanggal 31 Maret 2008
(Perusahaan) dan tanggal 31 Januari 2008 (Anak Perusahaan).
Sampai dengan tanggal 30 September 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah membayar
kepada PT MGP sejumlah Rp170 miliar (sebesar Rp47,60 miliar sampai dengan 30 September
2006) atas sewa tersebut untuk masa yang akan datang dimana sebesar Rp164,12 miliar
disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang”, dan bagian
lancar atas uang muka sewa sejumlah Rp1,96 miliar (setelah dikurangi amortisasi biaya sewa 8
(delapan) bulan sebesar Rp3,92 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka
dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi 30 September 2007. Pengakuan beban sewa
diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dimulai pada saat peralihan bangunan yang
disewakan telah dilaksanakan, yaitu mulai bulan Januari 2007 sampai dengan berakhirnya masa
sewa dengan perincian sebagai berikut:
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
2007
Saldo sewa dibayar di muka per 1 Januari 65.200.000
Pembayaran periode berjalan 104.788.080
Jumlah sewa dibayar di muka per 30 September 169.988.080
Amortisasi periode berjalan (Januari - September 2007) (3.915.081)
Saldo sewa dibayar di muka 166.072.999
Jumlah ini disajikan di dalam neraca dengan perincian sebagai berikut:
2007
Dalam akun “Biaya dibayar di muka” 1.957.547
Dalam akun “Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang” 164.115.452
Saldo sewa dibayar di muka 166.072.999
g. Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian “Surya Citra Network” dengan beberapa stasiun TV
lokal yang semuanya bertanggal 17 November 2006.
Berikut adalah kondisi dan persyaratan penting seperti yang dinyatakan dalam perjanjian:
- Perusahaan akan menyediakan program yang akan disiarkan oleh stasiun televisi lokal tersebut.
- Penayangan program secara komersial akan dimulai pada tanggal 1 Januari 2007 dan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007. Selain itu, terdapat periode uji coba mulai tanggal 4
Desember 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006.
- Perusahaan tidak akan meminta pendapatan apapun dari stasiun TV lokal selama masa uji
coba.
- Pendapatan bersih yang diperoleh dari penayangan program secara komersial pada stasiun TV
lokal akan dibagikan 50% untuk Perusahaan dan 50% untuk semua stasiun TV lokal yang turut
berpartisipasi dalam kerjasama tersebut.
- Penayangan program Perusahaan secara komersial dilakukan setiap hari mulai pukul 19:30
sampai pukul 21:30. Selama 2 (dua) jam tersebut, stasiun TV lokal tersebut tidak dapat
menayangkan program lain, kecuali program milik Perusahaan.
- Stasiun TV lokal juga dapat menayangkan iklan lokal untuk memperoleh tambahan pendapatan
yang sepenuhnya menjadi hak stasiun TV lokal tersebut selama 2 (dua) jam penayangan
komersial maksimal 3 (tiga) menit.
- Setiap 2 (dua) minggu, stasiun TV lokal berkewajiban untuk menerbitkan bukti penayangan
iklan dari setiap program yang ditayangkan.
- Stasiun TV lokal akan memberikan spot promosi di luar periode 2 (dua) jam atas penayangan
program tersebut kepada Perusahaan.
- Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun kemudian.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
Berdasarkan evaluasi atas kinerja dari program tersebut di atas termasuk belum adanya penayangan
iklan, maka Perusahaan melalui suratnya tanggal 16 Maret 2007 memutuskan untuk mengakhiri
perjanjian dengan semua stasiun-stasiun TV lokal tersebut sampai dengan tanggal 31 Maret 2007,
sehingga efektif tanggal 1 April 2007, sudah tidak ada lagi penayangan “Surya Citra Network“.
Pada bulan September 2007, Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama “Surya Citra Network“
kembali dengan beberapa stasiun TV lokal untuk program “Rahasia Dapur Kita“ dan “Lorong Waktu“.
Berikut adalah kondisi dan persyaratan penting seperti yang dinyatakan dalam perjanjian:
- Perusahaan akan menyediakan program yang akan disiarkan oleh stasiun televisi lokal tersebut.
- Para Pihak sepakat untuk membagi spot iklan yang ada, dari 12 (dua belas) spot yang tersedia
per episode Program dibagi sama rata sehingga masing-masing Pihak berhak atas 6 (enam) spot
iklan.
- Pendapatan dari bagian spot iklan yang tersedia untuk masing-masing Pihak, sepenuhnya akan
menjadi milik Pihak yang bersangkutan; dan kewajiban pajak yang timbul akibat pendapatan atas
spot iklan tersebut, sepenuhnya merupakan kewajiban Pihak yang terkait.
27. KONTINJENSI
Pada tahun 2002, beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengajukan gugatan kepada
produsen rokok, rumah produksi, biro iklan, media cetak dan stasiun televisi (dalam hal ini Anak
Perusahaan menjadi tergugat VII) atas materi iklan rokok dan jam penayangan yang dianggap
melanggar ketentuan yang berlaku. Gugatan tersebut telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dengan Perkara Perdata No. 278/Pdt.G/2002/PN.Jak.Sel. LSM tersebut menuntut
ganti rugi sejumlah Rp500 miliar. Gugatan tersebut telah ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 278/Pdt.G/2002/PN.Jak.Sel
tertanggal 28 Maret 2003. Selanjutnya, LSM mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi dan
Pengadilan Tinggi mendukung keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Surat Keputusan
No. 448/Pdt/2003/PT DKI tertanggal 3 November 2003. Pada tanggal 23 Maret 2004, LSM
mengajukan banding ke Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen,
kasus ini masih dalam proses di Mahkamah Agung. Berdasarkan pendapat manajemen, kemungkinan
Anak Perusahaan bersalah dalam kasus tersebut sangat kecil. Oleh karena itu, Anak Perusahaan
tidak membuat provisi kerugian yang mungkin timbul dari kasus tersebut dalam laporan keuangan
konsolidasi.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2007
Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2006
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 September 2007, aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan
d alam D olar AS adalah sebagai berikut:
Equivalent Rupiah
Aktiva – kas, setara kas dan penempatan jangka pendek
Dalam Dolar AS (AS$5.605.060,76) 51.213.440
Dalam Euro (EUR44.668,43) 577.920
Jumlah 51.791.360
Kewajiban - hutang usaha
Dalam Dolar AS (AS$736.479) 6.729.215
Dalam Euro (EUR143.550) 1.857.250
Jumlah 8.586.465
Aktiva bersih 43.204.895
29. KONDISI EKONOMI
Kondisi ekonomi di Indonesia masih dan akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi sosial dan
politik di dalam negeri. Meskipun secara makro telah terjadi perkembangan yang positif terhadap
beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas,
penurunan tingkat suku bunga dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat. Industri penyiaran televisi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yang dibuktikan
dengan masuknya pendatang baru dan peningkatan dalam budget periklanan secara keseluruhan.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat
ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal,
moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh Pemerintah Indonesia, suatu
tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah
mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi di Indonesia terhadap likuiditas
dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
30. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi 30 September 2006 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasi 30 September 2007. Pembayaran sewa
jangka panjang sebesar Rp43,12 miliar telah direklasifikasi dari akun “Aktiva Lain-Lain” ke dalam akun
“Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang”. Nilai investasi managed fund pada PT Prudential Life
Insurance sebesar Rp15,40 miliar telah disajikan sebagai pengurang jumlah kewajiban atas imbalan
kerja karyawan dan dicatat sebagai aktiva program dalam akun “Kewajiban Diestimasi atas
Kesejahteraan Karyawan”.
Langganan:
Postingan (Atom)